Zaitun, Buah Halal yang Diberkahi




 

PADA tanggal 21 April 1997 M, untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada enam belas pakar kedokteran paling tersohor di dunia berkumpul di Roma, , untuk menerbitkan beberapa pengarahan dan keputusan bersama tentang tema “Minyak Zaitun dan Nutrisi Laut Putih Tengah”.
Tanaman zaitun memang termasuk jenis tanaman yang unik. Ia bisa tumbuh di berbagai daerah dan cuaca. Tak peduli di terik panas matahari, atau hawa sedingin es, ia tetap tumbuh dan bertahan. Namun, menariknya, kini justru banyak merebak di Timur Tengah, melalui Iran, Suriah, Palestina, dan sekitarnya.
Zaitun mulai berbuah saat berumur lima tahun. Namun hebatnya, ia bisa hidup mencapai ribuan tahun, sehingga yang tadinya perdu telah menjadi pohon besar. Pohon zaitun yang berumur ribuan tahun di antaranya pernah ditemukan di Palestina yang bertahan hidup hingga 2000 tahun.

Umumnya di daerah Timur Tengah, buah zaitun yang masih muda, warnanya hijau kekuningan biasanya dimakan begitu saja atau untuk lalapan. Sementara zaitun yang matang warnanya hitam biasanya diperas untuk diambil minyaknya, karena setiap buah zaitun mengandung 80% air, 15% minyak,dan 5% protein, karbohidrat dan serat.
Untuk menghasilkan buah dan berproduksi secara penuh pohon zaitun harus sudah berumur antara 15th-20th.
Banyak manfaat dari pohon zaitun ini. Selain buahnya yang enak, kayu dari pohon zaitun juga sangat bagus, keras dan indah. Selain untuk dimakan buah zaitun juga digunakan sebagai penyedap makanan. Apabila diperas buahnya, kita dapat memperoleh minyaknya. Minyak ini dapat digunakan sebagai bumbu salad dan belakangan banyak digunakan untuk bahan kosmetik yang dapat menjaga kelembaban dan kekencangan kulit sehingga diyakini dapat menjadikan kulit awet muda.

Tanda-tanda Kekuasaan Allah
Nabi kita Muhammad Shallahu ‘alaihi Wassallam, telah berpesan agar kita mengkonsumsi dan memakai zaitun sebagai minyak.


Dalam tafsir Al-Qurtubi disebutkan bahwa Ibnu Abbas berkata, “pohon Zaitun mengandung berbagai manfaat. Minyaknya digunakan sebagai bahan bahar lampu dan juga untuk lauk dan lulur. Kayu dan arangnya digunakan sebagai kayu bakar. Tidak ada satu bagian pun dari pohon ini yang tidak berguna, bahkan abunya bisa dimanfaatkan untuk mencuci sutera. Ia merupakan pohon pertama yang tumbuh di bumi dan sekaligus pohon pertama yang tumbuh setelah banjir besar di zaman nabi Nuh. Ia tumbuh di tanah para Nabi dan tanah suci. Tujuh puluh nabi telah mendoakannya agar diberkati, antara lain Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad tatkala memanjatkan doa: “Allahumma barik fiz-zayt waz-zaytun.” (Ya Allah, berkatilah zait dan zaitun). Beliau mengucapkannya dua kali.
Dalam sebuah ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِن طُورِ سَيْنَاء تَنبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِّلْآكِلِينَ ﴿٢٠
"Dan pohon yang keluar dari Tursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak dan menjadi kuat bagi orang-orang yang memakannya." (Al-Mukminun [23]:20).

وَهُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِراً نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبّاً مُّتَرَاكِباً وَمِنَ النَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهاً وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انظُرُواْ إِلِى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿٩٩﴾
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS: Al-An’am: 99)
Allah bahkan pernah bersumpah dan menyebut zaitun dalam al-Qur`an.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ ﴿١
“Demi pohon Tien dan Zaitun.” (At-Tin [95]: 1-2).

Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa pohon ini memiliki banyak keutamaan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Hendaklah kalian menggunakan minyak zaitun sebagai lauk dan buatlah ia sebagai minyak oles, karena ia (minyak zaitun) berasal dari pohon yang diberkahi.” (Riwayat Abu Daud)

Para ulama juga banyak menyebutkan tentang keutamaan minyak zaitun dan manfaatnya yang sangat besar ditinjau dari sisi gizi dan pengobatan, di antaranya Imam Ibnul Qoyyim Al jauziyah dalam kitabnya At-Thibb An- Nabawiyah.

Demikian pula dengan kedokteran modern sudah mengakui keunggulan minyak zaitun untuk pengobatan. Dalam banyak temuan, bahwa mengonsumsi minyak zaitun bisa memberikan andil melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung koroner, kenaikan kolesterol darah, kenaikan tekanan darah, serta sakit diabetes dan obesitas. Di samping itu minyak zaitun juga berkhasiat mencegah terjadinya beberapa jenis kanker.
Sebelumnya, temuan Asosiasi Zaitun India (IOA) tahun 2010, minyak zaitun membantu mencegah penyakit kanker dan meningkatkan harapan hidup.

"India paling banyak memiliki pasien sakit jantung. Sudah saatnya beralih kepada minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun," ujar Presiden IOA VN Dalmia.
Menurut IOA, konsumsi minyak zaitun India akan naik hingga 125% tahun ini. Pada tahun 2009 India telah mengimpor sebanyak 2.600 ton minyak zaitun dan dari bulan Januari hingga Juni tahun ini saja, India telah mengimpor 2.950 ton.
"Bahkan konsumsi kudapan zaitun, sebagai makanan ringan favorit dan topping pizza yang populer, meningkat tajam. Diperkirakan pertumbuhan rata-ratanya 174%."
"Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang paling sehat di dunia... mengandung paling banyak antioksidan di antara semua minyak, yang dapat membantu mencegah kanker, khususnya kanker payudara dan meningkatkan harapan hidup," tambah Dalmia.
Dengan hasil penelitian dan penyebut zaitun dan minyak zaitun di beberapa tempat dalam al-Qur`an, serta Allah mengangkat sumpah dengan itu, menegaskan selain pohon ini memiliki nilai gizi tinggi yang telah dibuktikan oleh penelitian medis dan ilmiah pada abad ke-20. Dan yang penting dari itu, penyebutan manfaat pohon itu sebagai bukti ada keistimewaan, sebagai mana banyak disebut al-Qur`an.
Dalam al-Quran Surat an-Nur (cahaya), Allah Subhanahu Wata’ala menyebut Zaitun sebagai pohon yang memiliki banyak berkah.

اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَارَكَةٍ زَيْتُونِةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُّورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَن يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٣٥
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." */Bahrul Ulum 

Komentar