Cara Tangani Demam Anak

Kenali Demam, Ketahui Penanganannya

Anak yang demam seringkali membuat para orangtua cemas, was-was dan bingung. Sebagai orangtua ada baiknya mengetahui seluk beluk mengenai demam dan bagaimana cara menangani demam pada anak dengan tepat agar anak dapat segera sembuh dan sehat kembali dan orangtua pun tidak lagi diselimuti kekhawatiran.

Definisi Demam

Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi normal. Temperatur normal tubuh berkisar antara 36-38 derajat celcius. Anak Anda mengalami demam apabila dengan pengukuran suhu temperatur :

*Termometer pada rektum atau anus melebihi 38 derajat celcius

*Termometer pada mulut melebihi 37,5 derajat celcius

*Termometer pada ketiak melebihi 37 derajat celcius

Menurut Dr. Suraiyah Sp. A dari Poliklinik Anak - RSIA Permata Cibubur, demam merupakan gejala, bukan suatu penyakit. Gejala ini sebagai sinyal yang disampaikan tubuh, seperti alarm/ warning bahwa sedang terjadi sesuatu pada tubuh.

Sementara itu Larissa Hirsch, MD, dokter dari Alfred I. duPont Hospital For Children Wilmington, DE, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa pada anak-anak sehat, demam biasanya tidak mengindikasikan sesuatu yang serius. "Demam sendiri sebenarnya tidak membahayakan dan bisa saja justru merupakan suatu pertanda yang baik-kondisi ini seringkali cara tubuh untuk melawan infeksi-dan tidak semua keadaan demam perlu diobati. Namun, demam tinggi bisa membuat anak tidak nyaman, bahkan dapat menimbulkan dehidrasi, inilah yang harus diantisipasi."

Mengukur Suhu Tubuh Secara Tepat

Tidak tepat bila mengukur suhu anak dengan sentuhan tangan/ suhu taktil. Pengukuran cara ini bersifat subyektif karena dipengaruhi oleh suhu orang yang merasakan kulit anak tsb. Bila orangtua memiliki balita, seyogyanya memiliki termometer. Termometer ada beberapa jenis seperti termometer tradisional (air raksa), digital (ketiak, telinga, kulit), dll. Termometer yang sering untuk penggunaan di rumah adalah termometer digital (ketiak), meskipun hasil pemeriksaannya kurang akurat tetapi alat ini aman, murah, dan mudah didapat. Mengukur suhu juga dapat dilakukan di mulut, telinga, kulit dan dubur.

Pemeriksaan suhu dengan termometer didalam dubur mendapatkan hasil yang paling akurat tetapi cara ini riskan sehingga umumnya orangtua memilih pemeriksaan pada ketiak. Cara pengukuran suhu pada ketiak dilakukan dengan meletakkan termometer pada kulit, bukan baju. Lipat tangan anak dengan rapat dan mengepit ujung termometer, tunggu sampai terdengar nada, kemudian baca angka yang tertera pada alat. Pemeriksaan suhu dengan termometer di telinga tidak digunakan pada anak di bawah 6 bulan.

Kejang Demam dan Tindakan Penanganannya

Pada beberapa anak, demam dapat menimbulkan kejang. Kejang demam terjadi pada 2-5% anak antara usia 6 bulan sampai 5 tahun. Kejang merupakan hal yang menakutkan tetapi biasanya tidak membahayakan.

Apakah kejang demam?

Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam. Anak akan terlihat aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar matanya. Anak tidak responsif untuk beberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akan tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kejang, anak akan segera normal kembali. Kejang biasanya berakhir kurang dari 1 menit, tetapi walaupun jarang dapat terjadi selama lebih dari 15 menit.

Kejang demam jarang terjadi lebih dari 1 kali dalam 24 jam. Kejang karena sebab lain (kejang yang tidak disebabkan oleh demam) akan berlangsung lebih lama, dapat terjadi pada salah satu bagian tubuh saja dan dapat terjadi berulang.

Apa yang harus saya lakukan jika anak saya mengalami kejang demam?

Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk mencegah luka.

* Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras atau tajam
* Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah dapat mengalir keluar dari mulut
* Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan lidahnya sendiri.
* Hubungi dokter anak anda

Apakah anak saya akan mengalami kejang lagi?

Kejang demam tampaknya timbul secara familial. Risiko terjadinya kejang pada episode demam yang lain tergantung dari usia anak anda. Anak yang berumur kurang dari 1 tahun pada saat kejang pertama memiliki risiko 50% untuk mengalami kejang demam lagi. Anak yang berusia lebih dari 1 tahun pada saat kejang pertama hanya memiliki risiko 30% untuk mengalami kejang demam lagi.

Akankah anak saya menderita epilepsi?

Epilepsi diartikan sebagai kejang berulang dan multipel. Kejang epilepsi tidak disebabkan oleh demam. Anak dengan riwayat kejang demam mempunyai risiko sedikit lebih tinggi menderita epilepsi pada usia 7 tahun dibandingkan dengan anak yang tidak pernah mengalami kejang demam.

Apakah kejang demam membahayakan?

Kejang demam mungkin menakutkan tetapi tidak membahayakan untuk anak anda. Kejang demam tidak menyebabkan kerusakan otak, masalah sistem saraf, kelumpuhan, retardasi mental atau kematian.

Bagaimana menangani kejang demam?

Jika anak anda mengalami kejang demam, hubungi segera dokter anak anda. Dokter anda akan segera memeriksa anak anda untuk menentukan penyebab demamnya. Lebih penting untuk mencari penyebab demam dan mengobatinya dibandingkan kejangnya sendiri. Pengambilan cairan otak mungkin dilakukan untuk memastikan anak anda tidak mengalami infeksi serius seperti meningitis, terutama pada anak yang berusia kurang dari 1 tahun.

Secara umum, dokter tidak akan menyarankan untuk mengobati kejang demam sederhana dengan obat-obat preventif (pencegah). Akan tetapi hal ini tetap harus didiskusikan dengan dokter anak anda. Jika terjadi kejang lama atau kejang berulang, pengobatan mungkin akan berbeda.

Obat pereda demam seperti acetaminophen dan ibuprofen dapat menolong menurunkan demam, tetapi tidak mencegah kejang demam. Dokter anak anda akan memberitahu anda mengenai cara terbaik mengatasi demam anak anda.

Jika anak anda mengalami kejang demam, jangan takut akan hal yang buruk. Kejang ini tidak membahayakan anak anda dan tidak mengganggu kesehatan jangka panjang. Jika anda tertarik dengan masalah ini atau hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan anak, bicarakan dengan dokter anak anda.

Sumber

Penanganan Demam Anak Secara Tepat

1. Orangtua tidak boleh panik dalam menghadapi anak yang demam.

2. Jika anak mau minum, beri anak minum lebih banyak atau lebih sering dari biasanya.

3. Orangtua dapat memberikan obat penurun panas yang sudah direkomendasikan oleh dokter mengenai cara minum dan dosisnya.

4. Jika setelah diberi obat tidak ada perbaikan, sebaiknya dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatan lainnya.

Mengompres Anak

Cara paling umum dan tradisional dalam menangani demam di rumah adalah dengan mengompres. Mengompres memang diperbolehkan dan dianjurkan dengan air hangat (suhu 29,4-32,2 derajat Celcius).

Cara mengompres yang benar :

1. Berikan obat penurun panas 30 menit sebelum mengompres.
2. Kompres menggunakan lap yang telah dibasahi dengan air hangat bersuhu 29,4 - 32,2 derajat celcius dan telah diperas, kemudian usapkan ke badan, lengan dan tungkai.
3. Jangan menggunakan air dingin atau alkohol untuk mengompres, karena alkohol akan diserap kulit atau dihirup pernafasan, dapat menyebabkan koma.

Penyebab Demam

Demam disebabkan adanya zat di dalam tubuh yang membuat tubuh meningkatkan set point atau nilai ambang batas suhu tubuh. Zat ini disebut pirogen. Pirogen ini dapat dihasilkan oleh virus, komponen bakteri, kerusakan jaringan, toksin, obat bahkan penyakit otoimun. Karena itu kita harus menentukan penyebab demam. Sebagian besar demam pada anak disebabkan infeksi virus yang self limiting atau sembuh dengan perjalanan waktu.

Dengan kenaikan set point akibat pirogen, maka tubuh akan berusaha mencapai set point yang baru dengan menghasilkan panas dan menjaga agar panas yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Proses menghasilkan panas dilakukan dengan menggigil, sehingga otot menghasilkan panas. Kemudian panas dijaga agar tidak keluar dengan mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriksi), sehingga suplai darah akan berkurang di sekitar tangan dan kaki. Makanya mengapa saat tubuh menggigil untuk menghasilkan panas, tangan dan kaki anak terasa dingin. Hal ini untuk menjaga agar panas yang dihasilkan tidak terbuang ke luar tubuh.

Demam Umumnya diakibatkan oleh adanya infeksi saluran nafas, telinga, saluran kencing, saluran cerna, dan lain-lain. Demam juga dapat terjadi jika kekurangan cairan atau dehidrasi.

Beda DBD dengan Demam Berdarah

Sebaiknya anda tahu Beda DBD dengan Demam Berdarah. Meski perjalanan awal penyakit ini hampir mirip, namun dua penyakit infeksi virus dengue ini memiliki tingkat kegawatan berbeda.

Demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Infeksi virus dengue menyebar dengan cepat dan dapat menyerang banyak orang pada masa epidemik. Kondisi lebih parah dialami oleh anak-anak.

DBD merupakan bentuk yang lebih parah dari demam dengue karena perdarahan dan syok terkadang dapat terjadi yang dapat berakibat fatal, yakni kematian. Menurut dr.Alan Tumbelaka, Sp.A (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Jakarta, gejala penyakit demam dengue atau DBD secara umum hampir mirip. "Pada fase awal, dua penyakit ini tidak bisa dibedakan," katanya.

Secara umum, penyakit demam dengue dan DBD memiliki ciri.

Demam dengue

* Demam akut selama 2-7 hari, disertai sakit kepala, nyeri otot dan sendi
* Bisa disertai penurunan trombosit.
* Panas akan turun pada hari ketiga atau keempat.
* Tingkat penyembuhannya lebih baik.

DBD:

* Demam tinggi mendadak, disertai nyeri kepala, nyeri di bagian belakang bola mata, terkadang juga nyeri perut.
* Ada tanda ruam atau bintaik merah di kulit
* Tidak disertai dengan batuk atau sakit di tenggorokan.
* Trombosit dan leukosit turun (kurang dari 100.000)
* Terjadi peningkatan hematokrit (naik 20 persen dari jumlah normal).
* Perdarahan pada jaringan lunak (hidung, mulut, atau gusi).
* Terjadi perembesan plasma. Makin bocor bisa menyebabkan syok.
sumber
http://www.squidoo.com

Komentar