Daun Sukun Sebagai Obat Tradisional Sakit Jantung



Suatu hari di bulan oktober. Seorang wanita -sebut saja  linawati-  tergolek tak berdaya di salah satu kamar RS Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat. “Hanya mukzijat yang bisa menyembukan saya,” katanya pasrah kepada kerabat yang datang menjenguknya. Baginya kelainan jantung dan malfungsi ginjal yang diderita saat itu akan mengantar ke gerbang maut.
Rasa nyeri di dada dan kadang di lengan memang sudah lama dirasakan. Jantung berdebar cepat disertai napas sehabis bekerja berat, ia tak peduli, lantaran “cukup minum air hangat sambil mengurangi aktivitas, rasa sakit biasanya segera hilang “ jelasnya.
Namun, dari hari ke hari, rasa sakit makin menjadi. Bobot badan terus turun, dari sekitar 55 kg menjadi 47 – 48 kg. Ia pun sering merasa gelisah, badan cepat lelah, lesu dan wajah pucat. Ujung-ujung jari sering terasa dingin dan tampak kebiruan. Puncaknya, ia tergolek lemas di ranjang rumah sakit setelah muntah-muntah dan sesak napas.

Dokter yang memeriksa akhirnya memvonis, klep jantung bermasalah. Posisi katup jantung tak rapat, jelasnya sesusai memeriksa secara intensif. Akibatnya, jantung tak mampu bekerja optimal . Aliran darah dari dan ke paru-paru serta bagian tubuh lain tak lancar dan menumpuk di beberapa tempat.
Penumpukan darah juga menyebabkan fungsi ginjal terganggu. Tak heran jika wanita berusia 70 tahun itu sakit pinggang. Buang air kecil pun lama-lama terasa menyiksa.

Pakar penyakit ginjal, dr. Pudji Raharjo mengungkapkan kepada TRUBUS , gangguan jantung dan darah tinggi salah satu penyebab terganggunya fungsi ginjal. Pasien gagal jantung, aliran darah di dalam jantung terganggu sehingga tidak dapat dibersihkan dengan baik. Dampaknya, ginjal yang berfungsi mengeluarkan racun dan zat-zat berlebih di dalam darah harus bekerja ekstra. Lama kelamaan kinerja ginjal menurun sehingga tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu tim dokter yang menangani Linawati mengharuskan ia dirawat inap. “Jika tak ditangani serius, Anda bisa cuci darah, “ papar Linawati menirukan ucapan dokter.
Dari gejala yang dirasakan penderita, dr.Setiawan Dalimartha, pakar obat tradisional menduga, sumber masalah pada pembuluh nadi koroner. “Pada usia diatas 40 tahun, orang berisiko mengalami penyempitan pembuluh nadi koroner akibat pola makan tidak teratur. “ Akibatnya, aliran darah tidak lancar dan menumpuk di seluruh tubuh hingga terjadi pembengkakan. Pembengkakan pada pembuluh jantung akhirnya mendorong katup jantung hingga posisinya tidak rapat.

Vonis dokter itu benar-benar menghantui pikiran. Betapa tidak, penyakit jantung dan ginjal yang sering menjadi pembunuh kini dialaminya. Selain itu, “Gaji saya tidak cukup untuk membiayai pengobatan, “ paparnya. Oleh karena itu meski belum sembuh total, ia meminta dirawat jalan saja.
Lima hari opname, wanita kelahiran sukabumi itu diizinkan pulang. Namun dokter mewanti-wanti agar ia mengurangi aktivitas dan beristirahat total. Ia terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaan.
Selama 2 minggu mengkonsumsi obat dokter, belum ada perubahan berarti.  Ny. Kusnadi yang datang menjenguk membawakan daun sukun dan menyarankan minum air rebusannya. “Minumnya 2 jam setelah menelan obat dokter, “ jelasnya.

Menurutnya  obattradisional yang berkhasiat untuk mengobati klep jantung bocor adalah Daun Sukun.
Karena ingin sembuh, Linawati mencoba saran tersebut. Apalgi menurut rekannya, banyak yang merasakan khasiat daun sukun. Sejak itulah ia rajin memburu daun sukun. Bahkan halaman rumahnya hampir tak pernah sepi dari hamparan daun sukun yang dijemur.
Wanita yang masih lajang ini memilih daun sukun tua  yang masih menempel di pohon. Sebab, “Kadar zat kimia berkhasiatnya sudah maksimal, “ Lanjutnya.

Linawati menggunakan daun sukun untuk mengobati klep jantung bocornya dengan menggunakan resep berikut;
Bahan : Daun sukun ...... 1 lembar
Cara meramu:
Daun sukun tua dicuci bersih lalu dijemur utuh hingga kering, kemudian disobek-sobek menjadi potongan lebih kecil lalu  direbus dengan 5 gelas air. Ketika air tinggal separuhnya, tambah air lagi hingga mencapai volume 5 gelas. Setelah mendidih, ramuan diangkat dan disaring.
Aturan pakai :
Air rebusan berwarna merah seperti air teh itulah yang diminum setiap hari.  Air rebusan hari itu harus habis hari itu juga. Tidak bisa disisakan untuk esok hari
Sebulan setelah mengkonsumsi rebusan daun sukun, badan menjadi lebih segar dan urine makin lancar. Dadanya pun mulai terasa plong, tak ada lagi keluhan sakit. Oleh karena itu konsumsi ramuan itu dilanjutkan. Setelah mengkonsumsi  godokan daun sukun, ia sudah merasakan kesembuhan total. Hasil pemeriksaan menunjukan jantung  dan ginjalnya tak lagi bermasalah, malah, ia diijinkan beraktivitas seperti semuala.  Oleh karena itu ia kembali aktif bekerja sebagai pustakawati  di sekolahnya.
Khasiat Daun Sukun Sebagai Obat Tradisional Masih Misteri
Sukun merupakan tanaman terkenal di seluruh dunia. Bahkan sejarah penyebaran sukun ke wilayah asia pasifik sempat menjadi berita. Ia dianggap sebagai biang keladi pemberontakan berdarah di kapal Bounty milik Inggris dalam pelayaran membawa bibit sukun ke Indonesia pada 1978. Ia banyak dikembangkan untuk pangan alternatif. Namun manfaat daun sukun untuk pengobatan hingga kini belum banyak diungkap.
Klinik Obat Tradisional RS Bethesda Yogyakarta memang pernah berhasil menyembuhkan pasien hepatitis dengan rebusan daun sukun. Menurut R.Broto Sudibyo, kepala Bidang Pelayanan Pada Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (Sentra P3T) Yogyakarta, tanaman sukun mengandung semacam zantorisil  yang bisa menetralisir SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase).
Pakar obat herbal tradisional, dr.Setiawan Dalimartha juga menuturkan secara empiris daun sukun (Artocarprus communis syn. A. alitis) banyak dipakai sebagai obat luar untuk mengobati bengkak limpa. Caranya, daun sukun  tua diremas-remas dengan air lalu dikompreskan di bagian perut. Hanya saja, untuk penyakit jantung dan ginjal, ia belum menemukan informasinya.
Menurutnya, daun sukun mengandung zat-zat berkhasiat obat. Namun ia tak paham efeknya terhadap penyakit jantung dan ginjal. “ Jika pasien merasa lega setelah mengkonsumsi rebusan daun sukun, bisa jadi daun sukun memiliki efek melebarkan pembuluh atau meluruhkan lemak yang menyumbat pembuluh, “ duganya. Daun sukun juga memiliki efek diuretik. Oleh karena itu orang yang mengkonsumsi rebusan daun sukun akan merasakan kencing lebih lancar.
Dalam buku Koleksi Tumbuhan  Obat Kebun Raya Bogor, anggota famili Moraceae yang berjuluk bredfruit ini malah tak tercantum. Satu-satunya literatur yang mengungkap efek diuretik dan kardiotik sukun hanya buku Indian Medical Plants. Itu pun  hanya buahnya saja. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa seluruh bagian tanaman ini memang mengandung tannin, riboflavin, hydrocyanic acid dan acetylcholine. Apakah itu yang berperan sebagai obat? Perlu diteliti lebih lanjut.

Komentar