Bersedekah Tanpa Harta (bag. 1)


 
Menyingkirkan duri di jalan juga sedekah



Oleh: Ali Akbar Bin Agil 
BIASANYA kita sering mendengar tausiyah, ceramah, atau membaca buku yang mengupas masalah sedekah, hal yang terngiang dalam otak dan benak kita adalah sedekah itu harus dalam bentuk mengeluarkan uang, harta, atau apa saja yang memiki nilai berharga.
Persepsi seperti itu masih saja setia menemani alam bawah sadar kita, sampai detik ini. Padahal, Islam lewat tuntunan Al-Qur`an dan petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam, memberi peluang untuk seseorang dapat bersedekah meski tanpa materi.
Tentu saja, bagi yang merasa kaya ia tetap dianjurkan bersedekah dengan hartanya sekaligus menambah pundi kebaikannya dengan melakukan perkara-perkara lain yang bernilai sedekah tanpa harta.
Hanya saja, bagi yang belum mampu bersedekah dengan harta karena satu dan lain hal, tidak perlu berputus asa, masih terbuka peluang dan kesempatan seluas-luasnya dalam bersedekah.

Ada banyak  bentuk-bentuk sedekah tanpa harta yang bisa jadi masih sedikit dari kita sudah mengetahuinya. 

1. Melakukan kebaikan
Segala bentuk kebaikan yang kita lakukan dalam hidup ini merupakan termasuk sedekah dan pelakunya akan mendapatkan pahala bersedekah. Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam telah bersabda:

كل معروف صدقة

“Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)

2. Bekerja dengan tangan
Memenuhi kebutuhannya dengan bekerja, menjemput rezeki, termasuk kategori sedekah yang dengannya ia selain mendapat pahala juga terhindar dari sikap bermalas-malasan atau berlepas tangan.

Bekerja dengan tangan menjadi sedekah, setidaknya untuk dirinya sendiri, dan bisa pula menjadi suatu manfaat bagi diri orang lain.

Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam telah mengatakan:

على كل مسلم صدقة قالوا يا نبى الله فمن لم يجد قال يعمل بيده فينفع نفسه ويتصدق قالوا فإن لم يستطع قال يعين ذا الحاجة الملهوف قالوا فإن لم يستطع قال يأمر بالمعروف قال أرأيت إن لم يفعل قال يمسك عن الشر فإنها له صدقة

“Wajib bagi setiap muslim bersedekah.”Mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Nabi Allah, bagaimana kalau ada yang tidak sanggup? Beliau menjawab: “Dia bekerja dengan tangannya sehingga bermanfaat bagi dirinya lalu dia bersedekah.” Mereka bertanya lagi: “Bagaimana kalau tidak sanggup juga?” Beliau menjawab: “Dia membantu orang yang sangat memerlukan bantuan.” Mereka bertanya lagi: “Bagaimana kalau tidak sanggup juga?” Beliau menjawab: “Hendaklah dia berbuat kebaikan (ma'ruf) dan menahan diri dari keburukan karena yang demikian itu berarti sedekah baginya.

3. Membantu orang lain
Di saat kita mempunyai kemampuan untuk membantu orang lain sekecil apapun bantuan itu seperti membantu mendorong mobil yang mogok, membantu membawakan barang dagangan orang lain, dan sebagainya, ini semua semua adalah sedekah, sedekah dalam konteks membantu orang lain.

Tentunya amalan membantu orang lain tetap harus dilandasi niat ikhlas karena Allah SWT. Maka, semua bantu perbuatan yang dilakukan demi membantu orang lain terhitung sebagai sedekah.

Nabi Muhammad telah bersabda:
يُعِينُ الرَّجُلَ فِى دَابَّتِهِ يُحَامِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَة
“Membantu orang lain pada kendaraannya untuk membawanya atau mengangkut barangnya adalah sedekah.” (HR. Bukhari).

4. Amar Ma`ruf Nahi Munkar
Amar makruf dan Nahi Munkar termasuk sedekah. Amar ma`ruf berarti menyuruh kepada kebaikan dan nahi munkar adalah mencegah terjadinya kemunkaran. Seseorang yang melakukan hal demikian, sejatinya ia telah bersedekah di jalan Allah.

Disebutkan dalam satu hadits:

وَأْمُرُكَ بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهْيُكَ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَة

“Amar makruf dan nahi munkarmu adalah sedekah.” (HR. Timridzi dan Ibnu Hibban)

5. Perkataan yang Baik
Manakala seseorang sudah berbicara yang baik, maka ia telah menunjukkan salah satu manfaat dari keberadaannya  sebagai manusia, sehingga berbicara yang baik termasuk dalam kategori sedekah yang pada dasarnya setiap kita bisa melakukannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam bersabda:

وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

“Perkataan yang baik adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Berlaku Adil
Manakala kita bisa berlaku adil kepada orang lain dalam kehidupan ini, maka kitapun termasuk orang yang bersedekah meskipun harta tidak kita miliki, Rasulullah saw bersabda:

يَعْدِلُ بَيْنَ اْلإِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ

"Berlaku adil antar dua orang adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Mendamaikan Orang Yang Bermusuhan
Permusuhan antar seseorang atau kelompok tidak boleh kita biarkan terus berlangsung, harus dilakukan upaya mendamaikan siapapun yang berselisih dan bermusuhan. Bila ini kita lakukan, maka kitapun akan mendapatkan salah satu dari sedekah yang paling utama, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam bersabda:

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ إِصْلاَحُ ذَاتِ الْبَيْنِ

“Sedekah yang paling utama adalah mendamaikan orang yang bermusuhan.” (HR.Thabrani dan Bazzar).

8. Salam dan Senyum
Sering kita membaca atau mendengat bunyi iklan, “Salam, Senyum, dan Sapa.” Jauh-jauh hari, Nabi telah “mengiklankan” perbuatan mulia berupa salam dan dan senyum ini. Bukan hanya mengiklankan semata bahkan beliau menjadikan kedua perangai ini sebagai bentuk sedekah yang bernilai pahala bagi orang yang melakukannya.

Dalam satu hadits, Rasulullah SAW bersabda:

من الصدقة أن تسلم على الناس وأنت طلق الوجه

“Termasuk bagian sedekah adalah kamu memberi salam kepada orang lain dalam keadaan wajah berseri-seri.” (HR. Baihaqi).

9. Membimbing Orang yang Tersesat
Bila di jalan ada orang yang meminta diberi tahu tentang alamat atau lokasi sebuah tempat, dan kita memang tahu maka kita harus menunjukkannya dengan sejelas-jelasnya sehingga kitapun bisa memperoleh nilai sedekah dari kebaikan yang kita lakukan itu.

Rasulullah SAW bersabda:

وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِى أَرْضِ الضَّلاَلِ لَكَ صَدَقَة

“Bimbinganmu terhadap orang yang berada dalam kesesatan adalah sedekah.” (HR. Tirmudzi dan Ibnu Hibban).

10.  Menyingkirkan Gangguan dari Jalan
Menyingkirkan gangguan berupa sampah, kulit pisang, duri, tanah yang longsor, dan beragam rintangan yang merintangai jalan publik, sekecil apapun itu, bernilai sedekah.

Alangkah indahnya kehidupan ini, apabila setiap orang memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dari gangguan yang ada dengan membuang segala hal yang mengganggu pejalan ke tempatnya. Tidak perlu menunggu datangnya Pasukan Kuning, namun dengan kemauan diri sendiri untuk menyingkirkan gangguan, hal itu sudah memberi andil dalam menyelamatkan orang lain dan sekaligus bernilai sedekah.

Rasul Shallallahu 'alaihi Wassalam bersabda:

وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنِ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَة

“Menyingkirkan gangguan, batu, dan duri dari jalan merupakan sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi).

11. Memberikan Air
Air adalah sumber kehidupan. Dikatakan bahwa seseorang dapat bertahan tanpa makan tapi akan muda mati bila hidup sekian hari tanpa air, apalagi di musim kemarau seperti yang terjadi saat ini.

Memberikan air kepada orang yang membutuhkan baik karena kehausan, kekeringan, kemarau panjang, dan lain sebagainya, ini termasuk sedekah tanoa harta yang bisa dilakukan oleh orang yang mempunyai air berlebih.

Rasul Shallallahu 'alaihi Wassalam menyebutkan hal ini dalam haditsnya:

وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِى دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Menuangkan isi timbamu ke timba saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi).

12. Memberi Saran
Member saran yang baik, petunjuk yang tepat, dan pendapat yang mulia adalah sedekah. Dalam kehidupan ada saja manusia yang terlanda permasalahan, dari mulai masalah rumah tangga, pekerjaan, rencana pernikahan, dan lain-lain.

Manakala yang bersangkutan meminta saran dan solusi terbaik lalu kita memberikan pandangan kepadanya, ini termasuk sebagai sedekah.

وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِىءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَة

“Bimbinganmu untuk orang yang lemah pandangannya adalah sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi).

13.   Melangkah ke Masjid
Langkah-langkah kaki kita tiap kali pergi ke masjid guna menunaikan ibadah shalat adalah sedekah. Begitu pula, apabila kita pergi ke masjid dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat, termasuk bagian dari sedekah.

Karenanya, naïf sekali seseorang yang sudah tidak bersedekah dengan harta tidak pula pergi ke masjid guna melaksanakan ibadah di dalamnya.

Perihal nilai sedekah bagi orang yang melangkah ke masjid, Nabi Shallallahu 'alaihi Wassalam mengatakan,

وَكُلُّ خُطْوَةٍ يَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَة

“Setiap langkah yang diayunkan untuk pergi shalat adalah sedekah.” (HR. Bukhari-Muslim).

14.   Dzikir
Aktivitas dzikir merupakan rangakaian ibadah kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur`an misalnya, kita diperintahkan untuk berdzikir di saat duduk, berdiri, atau berbaring. Ketika kita berdzikir dengan lisan, selain dzikir dengan amal dan hati, saat itu pula lantunan dzikir kita merupakan sedekah di sisi Allah.

Bersedekah lewat dzikir dapat dilakukan oleh orang kaya mauapun miskin, sehingga orang kaya tidak hanya mencukupkan diri dengan sedekah harta sementara orang miskin tidak berkcil hati sebab iapun tetap bisa bersedekah dengan dzikir itu sendiri.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap pagi semua anggota badan masing-masing dari kalian wajib disedekahi. Setiap kali tasbih adalah sedekah, setiap satu kali tahmid adalah sedekah, setap satu kali tahlil adalah sedekah dan setiap satu kali takbir adalah sedekah. ‘Amr ma’ruf pun sedekah dan mencegah kemungkaran pun sedekah. Semua itu terpenuhi dengan dua rakaa’at shalat dhuha.” (HR. Muslim).*/bersambung
Penulis adalah Pengajar di Pesantren Darut Tauhid, Malang


Red: Cholis Akbar

Komentar