PERTENGKARAN YAHUDI DAN NASRANI



ilustrasi @ustadchandra
Jika ada yang berfikir bahwa Yahudi dan Nasrani bersatu; faktanya tidak demikian. Mereka berselisih dalam banyak hal, dan memiliki ribuan topeng kepalsuan.
Mereka nampak bersatu, di luarnya. Padahal mereka berseteru, hati mereka bermusuhan, pikiran mereka bersilang opini, bahkan dalam tataran fisik; mereka pun saling serang.
Bahkan perseteruan antar mereka sudah diabadikan dengan sangat baik dalam ayat-ayat al-Qur’an yang suci; kabar yang dijamin kebenarannya oleh Rabbi semesta alam.
Abdullah bin ‘Abbas berkisah. Saat orang Nasrani Najran menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, datang pula para pendeta Yahudi.
Di hadapan Rasulullah, mereka berselisih. Mereka saling melontarkan pendapat dan klaim kebenaran masing-masing atas selainnya. Masing-masing beranggapan dirinya paling baik, dan selainnya salah.
Maka, sebagaimana diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishaq ini, “Rafi’ bin Harmalah, salah seorang pendeta Yahudi berkata, ‘Kalian tidak memiliki pegangan apa pun, kalian mengingkari Isa dan Injil.'”
Tak terima, salah satu orang Nasrani Najran pun menimpali. Katanya kepada kaum Yahudi, “Kalian tidak memiliki pengangan sesuatu apa pun, dan mengingkari kenabian Musa serta kufur terhadap Taurat.”
“Berkenaan dengan hal itu,” tutur Imam Ibnu Katsir, “Allah Ta’ala pun menurunkan firman-Nya:
Dan orang-orang Yahudi berkata, “Orang-orang Nasrani tidak mempunyai suatu pegangan.” Dan orang-orang Nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan.” Padahal mereka (sama-sama) membaca al-Kitab. (Qs al-Baqarah [2]: 113)
Inilah bukti paling jelas. Jelas kejadiannya, jelas nama periwayatnya, jelas kalimatnya, terang kitabnya, dan terjamin keasliannya.
Maka, perseteruan antar Yahudi dan Nasrani sudah ada sejak zaman Nabi, dan akan senantiasa ada. Pun, dalam memerangi kaum Muslimin. Mereka pura-pura bersatu, padahal hatinya saling memunggungi.
Ibnu Katsir mengatakan, “Secara lahiriyah redaksi, ayat di atas mengandung celaan terhadap apa yang mereka ucapkan, padahal mereka mengetahui kebalikan dari apa yang mereka kemukakan tersebut.”
Demikianlah informasi amat akurat yang disampaikan oleh Rasulullah. Karenanya, kaum muslimin tak perlu mundur ataupun gentar dengan tipu daya mereka. Sebab, mereka sejatinya berseteru; hatinya saling membenci.
Tak ada persatuan dalam diri keduanya; sebab Allah Ta’ala telah menceraiberaikan mereka. [Pirman]

Komentar