Allah telah berfirman:
"Bukanlah Muhammad itu menjadi bapak kepada salah seorang dari lelaki-lelaki kamu, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup sekalian Nabi-nabi, dan adalah Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu." (Al-Ahzab: 40)
Yang hendak diperhatikan di sini ialah, bahwa Muhammad itu adalah penutup sekalian Nabi dan Rasul. Tidak ada lagi Nabi dan Rasul sesudahnya. Maka barangsiapa yang mengaku diri Nabi atau Rasul, dia itu adalah pendusta, jangan kamu percaya kepadanya. Peristiwa turunnya ayat ini juga mengenai peribadi Zaid bin Haritsah, yang diakui oleh Nabi SAW sebagai anaknya sendiri, lalu Allah ta'ala melarang beliau menisbahkan Zaid kepada dirinya sebagai anak, kerana banyak hal-hal yang akan terlibat dalam peraturan keluarga dan pewarisan yang akan berlaku dari sebab pengakuan itu akan bertentangan dengan peraturan syariat Islam yang asal.
"Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai penyaksi dan pembawa berita gembira dan pengancam, dan sebagai penyeru kepada Allah dengan keizinannya dan sebagai cahaya yang menerangi.' (Al-Ahzab: 45-46)
Utusan Nabi Muhammad SAW itu sebagai penyaksi bagi sesiapa yang menurut syariat Islam dan sesiapa yang mengingkarinya. Kerana tugas Nabi SAW itu hanya menyampaikan saja, dan kalau ada orang yang tidak mengakuinya, maka dia yang akan menanggung balanya, kerana dia telah menolak perutusan yang dibawa daripada Allah ta'ala itu. Syariat yang dibawanya pula berlangsung hingga ke hari kiamat, tiada perubahan atau pergantian baginya, sebab itulah perutusannya itu diumpamakan sebagai cahaya yang menerangi alam ini, dan hanya orang yang buta sajalah tidak dapat melihat cahaya itu, sedang buta pula bukaniah buta mata kerana tidak dapat memandang, tetapi buta hati yang tidak dapat merasakan.
"Sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi dan pembawa berita gembira dan ancaman, supaya kamu beriman kepada Allah dan RasulNya, dan agar kamu mengagungkanNya, membesarkanNya dan bertasbih kepadaNya setiap pagi dan petang." (Al-Fath: 8-9)
"Kami mengutusmu dengan kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan pengancam, dan engkau tidak akan diminta (pertanggunganjawab) tentang para penghuni neraka Jahim.' (Al-Baqarah: 119)
Apabila perutusan Nabi Muhammad SAW itu telah jelas kepada kamu, maka hendaklah kamu mengimani Allah dan membesarkannya pada segala masa dan tempat, dan jangan sekahkali kamu menyeleweng dari jalan yang ditunjuk oleh Nabi SAW agar kamu terselamat dari menduduki neraka Jahim yang disediakan buat orang-orang yang mengkufurinya.
Kami mengutusmu dengan kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan ancaman. Dan tiada suatu ummat pun melainkan padanya ada pengancamnya." (Fathir: 24)
"Dan tiadalah Kami mengutusmu melainkan kepada ummat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan ancaman, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (Saba': 28)
Dan tiadalah Kami mengutusmu melainkan sebagai pembawa berita gembira dan ancaman." (Al-Furqan: 56)
Setiap ummat sebelum kamu memang sudah ada Nabi dan RasulNya, dan masing-masing mereka juga membawa berita yang sama untuk memimpin manusia ke jalan hidayah agar mereka tiada tersalah jalan, lalu mereka akan celaka dan binasa. Semua orang yang berakal waras akan perutusan yang dibawa para Nabi dan Rasul itu, dan perutusan mereka akan dilindungi oleh Tuhan yang mengutus mereka, sehingga mereka selesai dari tugas itu dengan memperoleh kemenangan, meskipun orang-orang yang mengingkarinya tiada menyukainya.
"Dan tiadalah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat kepada sekalian alam." (Al-Anbiya': 107)
"Dialah Tuhan yang inengutus RasuINya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan ke atas semua agama yang lain, walaupun dibenci oleh kaum musyrikin." (As-Shaf: 9)
Perutusan para Rasul itu adalah sebagai rahmat dan belaskasihan Tuhan terhadap kamu, mengapa sampai kamu tidak mengerti. Dan mengapa kamu sampai mengakui agama yang membelokkan kamu dari jalan Allah, padahal kamu mengetahui bahwa Allah itulah yang menciptakan kamu dan memberikan segala keperluan kamu, mengapa kamu mengkufurinya?!
"Dan (ingatiah) pada hari yang Kami mengutus pada setiap ummat seorang saksi ke atas mereka dari diri mereka sendiri, dan Kami membawamu sebagai saksi ke atas seluruh manusia, dan Kami turunkan pula ke atasmu Kitab Al-Quran sebagai petunjuk kepada segala sesuatu dan sebagai petunjuk, rahmat dan berita gembira bagi kaum Muslimin.' (An-Nahl: 89)
"Dan begitulah, Kami menjadikan kamu sebagai ummat pertengahan untuk menjadi saksi-saksi ke atas manusia seluruhnya, dan Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi pula ke atas kamu.' (Al-Baqarah: 143)
Ayat-ayat ini menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad SAW dan ummatnya, kerana mereka akan menjadi saksi bagi pihak Nabi dan Rasul yang terdahulu ke atas ummat-ummat mereka yang mengingkari penyampaian perutusan Allah kepada mereka. Sebab itu pula, ummat Muhammad ini diberikan kitab Al-Quran yang menjadi pegangan mereka hingga ke hari kiamat.
"Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepada kamu. laitu seorang Rasul (utusan) yang membacakan kepada kamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) untuk dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal salih dari kegelapan kepada cahaya terang benderang, maka siapa beriman kepada Allah dan beramal salih akan dimasukkan Allah ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya buat selama-lamanya, sungguh Allah telah memberikan rezeki yang baik kepadanya." (At-Thalaq: 10-11)
Kalau sudah jelas perkara itu, maka janganlah sampai kita melanggar perintah Nabi SAW kerana perintahnya itu adalah dari perintah Allah ta'ala, supaya kita memperoleh janji-janji Allah, yaitu untuk menduduki syurga yang penuh dengan bermacam-macam rezeki dan kenikmatan, dengan beramal salih dan meninggalkan perbuatan jahat, moga-moga kita dipelihara Allah.
"Sesungguhnya Allah telah memberi kurnia ke atas kaum Mukminin ketika dibangkitkan kepada mereka seorang Rasul dari antara mereka, dia membacakan kepada mereka ayat-ayatnya dan membersihkan jiwa mereka serta mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Quran) dan Hikmah (kebijaksanaan), dan sesungguhnya mereka sebelum itu adalah dalam kesesatan yang nyata." (Ali-Imran: 164)
"Sebagaimana Kami telah mengutus kepada kamu seorang Rasul dari antara kamu, yang membacakan kepada kamu ayat-ayat Kami dan membersihkan kamu serta mengajar kamu Kitab (Al-Quran) dan Hikmah (kebijaksanaan) dan mengajar kamu apa yang sebelum itu kamu tiada mengetahui. Maka kerana itu hendaklah kamu mengingatiku, niscaya Aku akan mengingati kamu, an bersyukurlah kepadaku dan jangan mengkufuriku!" (Al-Baqarah: 151-152)
"Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari antara kamu, dia menanggung berat apa yang dideritai kamu, sangat mengambil berat terhadap perkara kamu, sangat penyantun dan pembelas kepada kaum Mukminin." (At-Taubah: 117-118)
Kita wajib bersyukur atas nikmat Allah yang terbesar, yaitu nikmat Islam, nikmat yang mana tanpa perutusan Nabi Muhammad SAW niscaya nikmat itu tidak akan dicapai oleh kita kamu Muslimin umumnya. Sebab itu hendaklah kita mensyukuri Allah serta selalu 28 mengingatinya dan senantiasa bermohon agar nikmat Islam itu tinggal berkekalan dengan kita sampai ke akhir hayat. Di samping itu, kita wajib pula berterima kasih kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berusaha dengan bersusah-payah hendak menyelamatkan kita dari kegelapan sesat kepada keterangan cahaya Islam itu.
"Maka disebabkan rahmat daripada Allahlah, engkau bersikap lemah-lembut kepada mereka. Dan sekiranya engkau bersikap keras, berhati kasar (kepada mereka), niscaya mereka akan menjauhkan diri dari sisimu. Maka maafkanlah mereka, mohonkanlah keampunan (Allah) buat mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (mereka). Dan jika engkau sudah berazam, hendaklah engkau bertawakkal kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal (menyerah diri kepadaNya)." (Ali Imran: 159)
"jikalau kamu sekalian tidak menolongnya (Muhammad), maka Allah akan menolongnya, yaitu ketika mereka yang kufur (kepada Allah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia seorang dari yang dua, ketika kedua-duanya berada di dalam gua, lalu dia berkata kepada temannya'jangan engkau berdukacita, sesungguhnya Allah Ada bersama kita!', lalu Allah pun menurunkan perasaan ketenangan (daripadanya) kepadanya, dan diperbantukannya dengan bala tentera yang tidak kamu dapat melihatnya, dan Dia menjadikan kalimat orang-orang yang kafir itulah yang rendah, manakala kalimat Allah itulah yang tertinggi, dan Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana." (At-Taubah: 40)
Allah ta'ala berjanji akan terus membantu Nabi Muhanunad SAW dari semua orang yang menentangnya, baik dari golongan mana sekalipun. lni terbukti dalam penyebaran agama Islam itu, meskipun beliau menempuh berbagAl-bagai malapetaka dan penganiayaan, akhirnya Islam itu diterima ummatnya dan terus dipertahankannya sampai ke akhir hayat beliau, dan sampai sekarang juga, yang kendatipun Nabi SAW sudah tidak ada lagi, namun pengikut-pengikutnya terus berjuang untuk menghidupkan seruan Islam yang dibawa oleh Nabi SAW sampai ke bila-bila masa saja.
"Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama-sama dengannya adalah sangat keras terhadap orangorang yang kafir, dan sangat berlemah-lembut di antara sesama mereka, engkau melihat mereka berukuk dan bersujud kerana mengharapkan kelebihan (kurnia) daripada Allah dan untuk memperoleh keridhaannya, tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas-bekas sujud. Demikianlah perumpamaan mereka (yang tersebut) di dalam Taurat dan perumpamaan mereka di dalam Injil, seumpama tanaman yang mengeluarkan tunasnya, lalu ia meneguhkan (tanaman itu), lalu ia menebal dan menjadi kuat dan tegak lurus, yang sungguh menakjubkan para penanamnya, kerana Allah mau menjengkelkan kaum kafir (dengan perumpamaan itu). Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal salih itu di antara mereka itu dengan pengampunan dan balasan pahala yang besar.' (Al-Fath: 29)
Ayat ini menggambarkan keadaan para sahabat Nabi SAW dan orang-orang yang meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memajukan penyebaran agama Islam itu. Mereka bersikap keras terhadap orang-orang kafir, dan berlemah-lembut di antara sesama mereka, ingatan mereka kepada Allah tidak pernah putus, sebab itu mereka terus berukuk dan bersujud untuk mengharapkan keridhaan Allah ta'ala, dan tanda kekhusyuan mereka itu ketara pada dahi mereka, yang mana ini patut menjadi contoh kepada seumum kaum Muslimin.
"Orang-orang yang mengikuti Rasul (utusan) Nabi yang ummi (tidak tahu tulis-baca), yang mereka mendapati namanya tertulis pada mereka di dalam Taurat dan lnjil, dia menyuruh mereka berbuat baik dan mencegah mereka dari berbuat mungkar (jahat), dia menghalalkan buat mereka segala yang baik-baik dan mengharamkan ke atas mereka segala yang buruk-buruk, dan dia mengangkat daripada mereka segala beban-beban mereka dan segala macam belenggu yang terbelit ke atas (tengkuk) mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya menyokongnya dan membantunya serta menurut cahaya yang diturunkan ke atasnya, mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(Al-A'raf: 157)
Kalau kaum ahli kitab meyakini apa yang tertulis di dalam kitab-kitab mereka baik Injil maupun Taurat, maka mestilah mereka meyakini apa yang tersebut di dalam Al-Quran, kerana sumbernya satu. Meyakini kepada Al-Quran, mestilah dengan mempercayai apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang mana namanya dan perutusannya tersebut juga di dalam Injil dan Taurat. Mengapa kamu mendustakannya, padahal dia menyuruh kamu berbuat yang baik, dan melarang kamu dari perbuatan yang jahat. Dia juga menghalalkan mana yang baik-baik dan mengharamkan mana yang buruk-buruk. Dia juga telah menghapuskan segala tanggungan yang berat yang terbelenggu di leher kamu. Maka orang yang beriman dengan Nabi Muhammad SAW itu, yang membantunya serta menyokong perutusannya yang diumpamakan sebagai cahaya yang menerangi jalannya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Isi Semua Tentang Nabi Muhammad SAW
*apa-kata-non-muslim-tentang-nabi
* meneladani-akhlak-rasulullah-saw strategi dakwah
*akhlak-rasulullah-di-undang-makan seorang budak
*gurau-dan-canda-rasulullah-saw
*rindu-rasulullah
*wahyu-terakhir-kapada-rasulullah-saw
*cahaya-di-wajah-nabi-saw
*rasulullah-saw-dan-seorang-arab-badui
*larangan-memerangi-suatu-kaum-sebelum diseru
*perjuangan-meninggikan-kalimatullah
*dakwah-rasulullah-saw-di-medan-perang
*surat-balasan-heraklius
*dakwah-nabi-kepada-kaisar
*hijab-tabirpurdah-isteri-isteri-nabi
*sifat-sifat-nabi-muhammad-saw
*pentingnya-menaati-rasulullah.html
*ayat-ayat-al-quran-tentang-kedudukan Nabi Muhammad
*rumah-tangga-nabi-saw
*rasulullah-saw-takut-terhadap-keduniaan
*perjalanan-ke-thaif
*keadaan-lapar-rasulullah-saw
*rasululloh dan pengemis buta Yahudi
*nabi-muhammad-part-5-masa-kerasullan
*nabi-muhammad-part-4-perkawinan-sampai kerasullan
*nabi-muhammad-part-3-kelahiran.perkawinan
*nabi-muhammad-saw-part-2-mekah-kabah suku Quraisy
*nabi-muhammad-saw-part-1-arab-pra-islam
Komentar
Posting Komentar