Lia Rojas, "Saya akan Mati Sebagai Seorang Muslim"



Lia Rojas sudah mempelajari Islam selama satu tahun, tapi baru enam bulan yang lalu ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmi menjadi seorang muslimah. Perempuan asal Dallas, Texas, AS itu melepas agama Katolik yang selama ini dianutnya dengan taat karena lebih memilih Islam.
Semuanya berawal saat ia akan menjadi guru agama Katolik. Suatu hari ia harus mengajar di satu kelas dengan tema pelajaran hari itu "Mengapa Katolik?". Sebagai guru yang baru mengajar, Lia mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk tema yang akan diajarkannya di kelas.
"Tentu saja kami sudah seperti melakukan persiapan 8 bulan. Saya pun benar-benar belajar, dan saya secara tak sengaja menemukan Islam, lalu mulai mencari tahu tentang Islam," kisah Lia menceritakan awal ia mengenal Islam.
Ia memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi tentang Islam. Selanjutnya, Lia datang ke masjid dan mendapat beberapa teman muslim di masjid. Lia mengatakan, sebenarnya ia punya beberapa kenalan yang baru di kemudian hari ia tahu bahwa teman-temannya itu muslim.
Pada teman-teman muslim barunya, Lia menceritakan tentang kelas agama Katolik dimana ia mengajar dan tentang bagaimana ia belajar sedikut tentang Islam.
"Lalu, teman-teman Muslim saya memberikan Al-Quran dan saya mulai membacanya. Saya bahkan tidak pernah selesai membaca surah kedua Al-Quran, ketika saya tahu saya tidak bisa melanjutkannya lagi. Sejak itu saya tidak pernah kembali ke gereja dan tidak pernah datang ke kelas agama Katolik lagi,"
Lia mengaku sempat syok berat saat mengetahui kebenaran yang ia temukan dalam ajaran Islam, yang jauh berbeda dengan konsep agama Katolik yang diketahuinya selama ini.
"Sebagai seorang Katolik, seperti yang Anda tahu, kami berdoa pada Bunda Maria atau Yesus untuk meminta pertolongan, untuk membantu kami keluar dari berbagai persoalan. Saya tidak pernah menyadari bahwa saat itu saya seperti orang buta. Saya berdoa karena semata-mata seperti itulah keyakinan yang saya tahu," ungkap Lia.

"Sekarang usia saya 40 tahun, dan baru menyadari kesalahan itu. Anda percaya? Umur 40 tahun saya baru benar-benar menyadarinya," sambung Lia.
Saat membaca Al-Quran, ia merasa ada sesuatu yang masuk ke dalam kalbunya, bahwa kebenaran itu ada dalam Al-Quran, bahwa Bunda Maria yang ia kenal adalah ibunda Yesus Kristus (Nabi Isa) dan bukan ibu dari Tuhan.
"Saya hampir tak percaya apa yang saya lakukan saat berdoa di masa lalu, mengapa saya begitu buta tentang fakta ini," tukas Lia.
Setelah Masuk Islam
Lia akhirnya memutuskan masuk Islam dan bersyahadat di sebuah masjid lokal pada bulan Juni kemarin. Banyak teman-temannya yang terkejut mengetahui keputusannya pindah agama ke Islam. Beberapa teman tidak mau lagi bersahabat dengan Lia, tapi ada beberapa temannya yang ikut bahagia dan mendukung keputusan Lia menjadi seorang muslimah.
"Saat saya mengucapkan syahadat, saya merasa mendapatkan keistimewaan yang sulit saya jelaskan dengan kata-kata. Ada perasaan membuncah, meski juga tidak mudah karena ada sisi lain yang harus kita lihat. Seorang penganut Katolik lalu menjadi seorang muslim. Apa yang akan saya katakan pada keluarga? bagaimana saya menyampaikan hal ini pada keluarga? dan awalnya saya merasa benar-benar menghadapi persoalan," tutur Lia, dan kekhawatirannya terbukti. Keluarga Lia juga syok mengetahui ia sudah menjadi seorang muslim.
Ada satu pengalaman mengesakan sebelum Lia memutuskan untuk bersyahadat. Lia biasa mengenakan celana pendek dan kaos dengan bagian atas terbuka. Hari itu, ia berbelanja ke sebuah pusat perbelanjaan dengan mengenakan pakaian seperti itu. Waktu itu, Lia sudah sekira dua bulan membaca Al-Quran. Ketika sampai di pusat perbelanjaan yang dituju dan akan keluar dari mobilnya, tiba-tiba Lia melihat kakinya yang terbuka--karena ia mengenakan celana pendek--dan merasa malu.
"Saya merasa sangat malu dan tidak mau keluar dari mobil. Saya membuka pintu mobil dua sampai tiga kali, tapi saya merasa tak bisa bergerak. Saya mulai bertanya-tanya apa yang terjadi dengan saya. Tiba-tiba dalam hati saya muncul perasaan sangat malu melihat pakaian yang saya kenakan," ungkap Lia.
Sekira 10 menit Lia tidak berani keluar dari mobilnya karena perasaan malu itu. Ia lalu pulang ke rumah dan menangis. "Saat itu, mungkin dalam hati saya sudah sebagai seorang muslim, tapi saya belum menyadarinya," ujar Lia.
Sebagai seorang mualaf, Lia berpesan pada non-Muslim untuk benar-benar mempelajari kembali agama mereka. "Teliti lagi agama yang kalian anut. Jika kalian seorang Kristiani, bacalah Alkitab yang menyatakan dengan jelas 'Tidak ada tuhan selain-Nya' dan itu artinya Tuhan itu satu, tidak ada tuhan-tuhan lainnya. Jangan cuma mengulang apa yang diajarkan pada kalian ..."
"Lihatlah ke dalam dirimu. Belajarlah. Tinggal ketika kata 'Islam'. Kalau kalian punya komputer, tinggal ketika 'Islam' dan kalian akan meliihat banyak situs berisi informasi tentang Islam," himbau Lia.
Ia melanjutkan, "Saya merasa mendapatkan keistimewaan dan keberakahan. Saya kira Allah Swt. telah membuka kedua mata saya. Jujur, dari hati yang terdalam saya katakan, jika saya mati, saya akan mati sebagai seorang muslim," tandas Lia. (kw/oi)

Komentar