Mike Tyson Temukan Ketenangan Bersama Islam dan Keluarganya

Mantan juara dunia tinju kelas berat, Mike Tyson, mengaku menyesal telah menyia-nyiakan karirnya di dunia tinju. Kini, Si Leher Beton hanya ingin menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.

Dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Speigel, Tyson menceritakan karirnya sebagai petinju rusak karena tingkah lakunya sendiri. Mantan petinju yang telah memeluk Islam tersebut mengaku dulu dirinya seorang psikopat.

Tyson menjadi juara dunia tinju kelas berat termuda di usia 20 pada 1986 dengan mengalahkan Trevor Berbick di perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC. Setahun kemudian, merebut gelar juara dunia kelas berat WBA dan IBF.

Pada 1992, karir Tyson mulai terpengaruh kehidupannya di luar ring. Saat itu Tyson harus hidup di balik jeruji selama tiga tahun karena melakukan pemerkosaan. Karir pria yang kini menginjak 45 tahun tersebut sempat meningkat pasca-penjara. Namun, setelah dikalahkan Evander Holyfield pada November 1996, kehebatan Tyson di atas ring tinggal sejarah.

Setelah itu Tyson harus melewati masa sulit termasuk kebangkrutan dan hanya beberapa kali melakukan pertarungan demi sekedar mencari nafkah. Tyson pun mengungkapkan mengapa karir tinjunya rusak.
“Saat itu saya seorang bajingan, psikopat, dan kotoran. Saya pikir saya raja dunia. Tidak akan ada petinju yang menelan obat-obatan lebih banyak daripada saya. Bahkan saya tidak menyangka bisa hidup lebih dari 30 tahun. Saya beruntung masih bisa hidup. Tinju telah membuat saya gila,” ujar Tyson kepada Speigel.
Tyson kini tinggal di Las Vegas dengan istri ketiganya, Lakiha, dan dua putra-putri, Morocco serta Milan. Pria yang memiliki nama Islam, Malik Abdul Aziz tersebut mengaku senang dengan kehidupan yang dijalaninya saat ini.

“Saya hanya ingin menjadi ayah yang baik. Saya ingin anak-anak memandang saya seorang ayah yang baik. Saya tidak minum alkohol, tidak merokok, tidak minum obat-obatan. Saya vegetarian, tidak makan daging dan telur.”

Pengalaman Spiritual di Kota Nabi
Inilah pengalaman spiritual mantan juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson ketika melaksanakan ibadah umroh, beberapa hari yang lalu. Tyson menginjak Tanah Suci untuk kali pertama pada Jumat, 2 Juli 2010.
Selama di Madinah, ia bertemu dengan Dr. Muhammad Al-Uqala, Rektor Universitas Islam, yang menjelaskan kepadanya tentang fasilitas apa saja yang diberikan universitas kepada para mahasiswanya yang berasal dari seluruh dunia.

Kunjungannya ke Arab Saudi diatur oleh Asosiasi Da’wah Kanada (CDA),CDA merupakan lembaga da’wah yang banyak mensponsori selebriti Muslim baru untuk berkunjung ke Arab Saudi untuk melaksanakan rukun islam.

Perjalanan Tyson tersebut diatur oleh Canadian Dawa Association (CDA), yaitu Asosiasi Da’wah di Kanada yang biasa mengatur perjalanan para muallaf selebriti mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam di Arab Saudi. Shazad Muhammad, Presiden CDA, ikut  serta menyambut kedatangan Tyson di Bandara Internasional Pangeran Muhammad, Madinah.

Tyson mengaku mendapat pengalaman spiritual luar biasa selama Umroh di Arab Saudi. “Saya senang punya fans yang mencintai saya di Arab Saudi. Tapi, saya berharap mereka meninggalkan saya sendiri untuk menikmati momen spiritual di Tanah Suci. Saya tidak kuasa menitikkan air mata ketika saya mengetahui bahwa saya berada di salah satu taman surga,” ujar Tyson ketika mengunjungi Masjid Nabawi.
Dari Madinah, rencananya Tyson akan melanjutkan perjalanan ke Mekkah untuk melaksanakan umrah. Usai melakukan umroh di Mekkah, Mantan juara tinju dunia ini berencana mengunjungi Jeddah, Abha dan Riyadh.

Tyson yang bernama lengkap Michael Gerard Tyson lahir di New York City, Amerika, 30 Juni 1966. Tyson memeluk Islam ketika masih dipenjara pada pertengahan tahun 1990. Secara resmi, tahun 1995, selepas dari penjara di Indiana, Tyson mengumumkan hijrah memeluk agama Islam yang telah dipelajarinya selama di dalam penjara, dengan nama baru Malik Abdul Aziz

Komentar