Dr. Ir. Winarno D, M.Si menyebutkan bahwa minyak kelapa mengandung asam lemak rantai pendek sampai rantai medium sekitar 57 persen yang berupa asam kaprat (C8) dan 50 persen berupa asam laurat (C12).
Jadi, sebenarnya ada beberapa gugus asam lemak yang ada dalam minyak dan lemak. Umumnya, asam lemak dikelompokkan dalam asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid-SCFA), asam lemak rantai medium (medium chain fatty acid- MCFA) dan asam lemak rantai panjang (long chain fatty acid-LCFA).
Rantai pendek dan medium dalam hal ini memiliki sifat yang sama. Kedua jenis inilah yang terkandung dalam minyak kelapa. Sementara rantai panjang memiliki perilaku dan efek kesehatan yang berbeda terhadap manusia.
Karena itu, mereka yang menyamakan minyak kelapa sebagai lemak jenuh lain (rantai panjang), tidak menyadari bahwa ada beberapa kategori sub-gugus dalam asam lemak jenuh.
Padahal semakin panjang rantai karbon, semakin tinggi pula titik cairnya. Akibatnya, makin sulit larut dalam air, cenderung mengental dan membentuk agregat (mengumpul).
Sementara asam lemak rantai pendek dan medium yang terkandung dalam minyak kelapa memiliki titik cair yang lebih rendah, ukuran molekul yang lebih kecil dan lebih larut dalam air.
Karena pendeknya rantai karbon, asam lemak ini dengan bebas dan mudah terserap ke dalam aliran darah dari hati dan tidak perlu dipaketkan menjadi chylomikron sebagaimana halnya asam lemak rantai panjang. Karena itu, lemak jenuh rantai pendek digunakan oleh dokter untuk penyembuhan penyakit hati.
Rantainya yang pendek ini pula yang memungkinkan lemak ini dikonversi langsung menjadi energi. Akibatnya beban metabolisme di hati berkurang sehingga dapat bekerja secara optimal untuk detoksifikasi, memroduksi empedu dan menjaga kadar gula darah. abd
Komentar
Posting Komentar