Kematian Tidak Memiliki Usia Tertentu, Waktu Tertentu dan Penyakit Tertentu




ShAl-Qurthubi rahimahullah berkata, "Umat sepakat bahwa kematian tidak memiliki usia tertentu, waktu tertentu dan penyakit tertentu. Hal ini dimaksudkan agar seseorang senantiasa waspada dan bersiap-siap menghadapinya. "
Al-Qurthubi rahimahullah berkata, "Umat sepakat bahwa kematian tidak memiliki usia tertentu, waktu tertentu dan penyakit tertentu. Hal ini dimaksudkan agar seseorang senantiasa waspada dan bersiap-siap menghadapinya. "
Yazid Ar-Raqqasyi rahimahullah berkata kepada dirinya, "Celakalah engkau wahai Yazid! Siapa orang yang akan menggantikan shalatmu setelah mati? Siapa yang berpuasa untukmu setelah mati? Siapa yang meminta ridha Allah untukmu setelah mati? Wahai manusia! Tidakkah kamu menangis dan meratapi diri sendiri dalam sisa hidup kamu? Siapa yang dicari maut, kuburan jadi rumahnya, tanah jadi kasurnya dan ulat jadi teman dekatnya, lalu setelah itu ia akan menunggu lagi hari kecemasan yang paling besar; bagaimana kondisi orang yang seperti ini nanti.? "Beliaupun kemudian menangis.
Ad-Daqqaq rahimahullah berkata, "Siapa yang banyak mengingat kematian, maka ia akan dimuliakan dengan tiga hal: Segera bertobat; Mendapatkan kepuasan hati; dan bersemangat dalam beribadah. Dan siapa yang lupa akan kematian, maka ia akan disiksa dengan tiga hal: Menunda untuk bertobat; Tidak merasa cukup dengan yang ada dan malas beribadah. "
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, "Sesungguhnya kematian ini telah merusak kenikmatan yang dirasakan para penikmatnya. Karena itu, carilah kehidupan yang tidak ada kematian di dalamnya. "
Abu Darda berkata: "barangsiapa yang sering mengingat kematian maka sedikit rasa gembiranya"are on facebohare on twitter

Komentar