Momon adalah seekor kera yang periang dan baik hati.
Dia ramah dan suka menolong siapa saja.
Pada suatu hari,momon ingin berkunjung ke tempat pak buaya sahabat lamanya.
Karena tempat yang di tuju sangat jauh,maka pagi-pagi sekali momon berangkat dari rumahnya.
Tak lupa dia juga membawa bekal untuk perjalanan jauhnya.
Di lain tempat..pak buaya sedang merasa sangat gembira.
Dia baru saja di beritahu isterinya,bahwa dia telah hamil.
Maka pagi itu pak buaya mengajak isterinya jalan-jalan berenang menyusuri sungai.
"Mulai sekarang biar bapak saja bu yang berburu mencari makanan,ibu istirahat saja yang cukup demi keselamatan anak kita".kata pak buaya.
"Tak usah di beri tahu aku juga sudah tahu pak.
Itu kan memang tugas mu".jawab bu buaya.
Bu buaya memang bersifat manja,seringkali dia membuat pak buaya kerepotan dengan segala tingkah dan kemauanya.
Tapi karena cintanya,pak buaya hanya bisa ngalah saja menurutinya.
"pak..aku mau makan hati kera.
Sepertinya aku ngidam..".kata bu buaya.
"Waduh..harus mencari kemana bu?
Kan di daerah rawa ini tidak ada kera".jawab pak buaya.
"Aku tak mau tau pak..ini demi anak mu.
Pokoknya kamu harus dapat kalau kau memang benar-benar mencintai ku dan calon anak mu ini".rengek bu buaya memaksa.
"Baiklah kalau begitu,ibu pulang saja dulu ke rumah.
Tunggu bapak pulang,bapak akan berusaha mencari hati kera yang ibu minta".kata pak buaya.
Ahirnya pak buaya pun menyusuri sungai,sedang bu buaya pulang ke rumahnya.
Sudah jauh pak buaya berenang,tapi tak satupun kera dia temui.
Karena kelelahan,pak buaya pun beristirahat di pinggir sungai di bawah sebuah pohon.
Tanpa di duga,dia berpapasan dengan si kera yang dalam perjalanan menuju rumahnya.
"Wah..buaya..!!
Tepat sekali,baru saja aku mau ke rumah mu.
Malah kita bisa berjumpa di sini".seru si kera.
"Momon sahabat ku..aku cuma jalan-jalan saja.
Kebetulan aku sedang istirahat karena lelah..".kata pak buaya dengan gembira karena bertemu sahabat lama.
"Kalau begitu kamu naik saja ke punggung ku,kita ke rumah ku sama-sama".kata pak buaya lagi.
Kera pun naik ke punggung pak buaya,dan pak buaya pun mulai berenang menyusuri sungai.
Tapi waktu tiba di tengah-tengah sungai,pak buaya teringat pada permintaan isterinya.
Timbul niat jahat dalam hatinya untuk menghianati kera sahabatnya itu.
Sewaktu mereka tiba di sebuah sungai yang luas dan tenang,pak buaya tiba-tiba berheti.
"Ada apa buaya?
Kenapa kau tiba-tiba berhenti?".tanya kera heran.
"Ma'af kera sahabat ku..ini bukan masalah pribadi antara kita,tapi terpaksa aku akan memakan mu"kata pak buaya.
Kera terkejut mendengar jawaban itu,tapi dia berusaha tenang menutupi rasa takutnya dan berusah mencari akal untuk lolos.
"Oh..kalau cuma itu masalahnya,tak apa.
Aku rela kau makan wahai sahabat ku.
Tapi alangkah baiknya kau ceritakan dulu kenapa tiba-tiba kau ingin memakan sahabat lama mu ini.
Biar aku tak mati penasaran..".kata kera datar seakan tak terjadi apa-apa.
"Kau tak marah pada ku mon?
Kau tidak takut mati?".tanya pak buaya heran.
"Kalo memang aku harus mati demi sahabat ku,aku malah senang.
Kenapa aku harus takut?
Sekarang ceritakan apa masalah mu sehingga tiba-tiba saja kau ingin memakan sahabat lama mu ini..".kera bersiasat.
Ahirnya pak buaya pun menceritakan tentang isterinya yang sedang hamil dan ingin sekali memakan hati kera.
Si kera mendengarkan dengan seksama semua cerita dari pak buaya,dan ahirnya munculah sebuah ide dalam otaknya.
"Jadi cuma itu masalah mu?
Kalau kau ingin memakan hati ku,sebenarnya kau tak perlu membunuh ku.
Andai kau minta saja,pasti akan ku berikan tanpa harus membunuh ku".kata kera.
"Wah..benarkah itu?".buaya kegirangan.
"Tapi sayang sekali wahai sahabat ku..".kata kera lagi.
"Sayang kenapa wahai kera?".tanya buaya penasaran.
"Tadi pagi karena terburu-buru ingin ketempat mu,aku lupa membawa hati ku.
Jadi hati ku tertinggal di rumah.
Andai kau membunuh ku,kau pun tak akan menemukan hati itu,dan usaha mu sia-sia karena kau tak juga mendapat hati kera".kata kera.
"Benarkah begitu?
Jadi sekarang harus bagaimana?".tanya pak buaya.
"Begini saja..kau antar aku kembali ke tempat kita bertemu tadi.
Terus aku akan pulang dulu untuk mengambil hati ku,dan nanti aku akan kembali menemui mu untuk memberikanya padamu".kata kera meyakinkan.
Buaya berfikir sejenak..
"Kalau begitu baiklah..aku akan antar kau kembali".kata pak buaya kemudian.
Lalu pak buaya pun berenang kembali menuju tempat dia bertemu si momon kera.
Hatinya di liputi rasa gembira karena dia akan mendapat hati kera yang di minta isterinya.
Ahirnya merekapun tiba.
Tapi setelah sampai pinggir sungai,si kera langsung melompat dan naik ke atas pohon.
Dan dari atas pohon si kera berteriak pada buaya...
"Woi..dasar buaya bodoh..!!
Hati ku tak pernah tertinggal,dia selalu kubawa.
Gampang sekali kau di bohongi...dasar buaya penipu..!!
Enak saja mau memakan ku..mulai sekarang,persahabatan kita putus".teriak kera dari atas pohon.
Kemudian kera pun pergi dengan bergelantungan dari satu pohon ke pohon yang lain.
Sedangkan pak buaya hanya dapat terpaku menyadari kesalahanya.
Kini dia kehilangan sahabat baiknya dan hati kera juga tak dia dapatkan...
Pak buaya hanya dapat menyesali tindakan bodohnya pada sahabatnya sendiri yang kini tak mungkin kembali lagi...
Dia ramah dan suka menolong siapa saja.
Pada suatu hari,momon ingin berkunjung ke tempat pak buaya sahabat lamanya.
Karena tempat yang di tuju sangat jauh,maka pagi-pagi sekali momon berangkat dari rumahnya.
Tak lupa dia juga membawa bekal untuk perjalanan jauhnya.
Di lain tempat..pak buaya sedang merasa sangat gembira.
Dia baru saja di beritahu isterinya,bahwa dia telah hamil.
Maka pagi itu pak buaya mengajak isterinya jalan-jalan berenang menyusuri sungai.
"Mulai sekarang biar bapak saja bu yang berburu mencari makanan,ibu istirahat saja yang cukup demi keselamatan anak kita".kata pak buaya.
"Tak usah di beri tahu aku juga sudah tahu pak.
Itu kan memang tugas mu".jawab bu buaya.
Bu buaya memang bersifat manja,seringkali dia membuat pak buaya kerepotan dengan segala tingkah dan kemauanya.
Tapi karena cintanya,pak buaya hanya bisa ngalah saja menurutinya.
"pak..aku mau makan hati kera.
Sepertinya aku ngidam..".kata bu buaya.
"Waduh..harus mencari kemana bu?
Kan di daerah rawa ini tidak ada kera".jawab pak buaya.
"Aku tak mau tau pak..ini demi anak mu.
Pokoknya kamu harus dapat kalau kau memang benar-benar mencintai ku dan calon anak mu ini".rengek bu buaya memaksa.
"Baiklah kalau begitu,ibu pulang saja dulu ke rumah.
Tunggu bapak pulang,bapak akan berusaha mencari hati kera yang ibu minta".kata pak buaya.
Ahirnya pak buaya pun menyusuri sungai,sedang bu buaya pulang ke rumahnya.
Sudah jauh pak buaya berenang,tapi tak satupun kera dia temui.
Karena kelelahan,pak buaya pun beristirahat di pinggir sungai di bawah sebuah pohon.
Tanpa di duga,dia berpapasan dengan si kera yang dalam perjalanan menuju rumahnya.
"Wah..buaya..!!
Tepat sekali,baru saja aku mau ke rumah mu.
Malah kita bisa berjumpa di sini".seru si kera.
"Momon sahabat ku..aku cuma jalan-jalan saja.
Kebetulan aku sedang istirahat karena lelah..".kata pak buaya dengan gembira karena bertemu sahabat lama.
"Kalau begitu kamu naik saja ke punggung ku,kita ke rumah ku sama-sama".kata pak buaya lagi.
Kera pun naik ke punggung pak buaya,dan pak buaya pun mulai berenang menyusuri sungai.
Tapi waktu tiba di tengah-tengah sungai,pak buaya teringat pada permintaan isterinya.
Timbul niat jahat dalam hatinya untuk menghianati kera sahabatnya itu.
Sewaktu mereka tiba di sebuah sungai yang luas dan tenang,pak buaya tiba-tiba berheti.
"Ada apa buaya?
Kenapa kau tiba-tiba berhenti?".tanya kera heran.
"Ma'af kera sahabat ku..ini bukan masalah pribadi antara kita,tapi terpaksa aku akan memakan mu"kata pak buaya.
Kera terkejut mendengar jawaban itu,tapi dia berusaha tenang menutupi rasa takutnya dan berusah mencari akal untuk lolos.
"Oh..kalau cuma itu masalahnya,tak apa.
Aku rela kau makan wahai sahabat ku.
Tapi alangkah baiknya kau ceritakan dulu kenapa tiba-tiba kau ingin memakan sahabat lama mu ini.
Biar aku tak mati penasaran..".kata kera datar seakan tak terjadi apa-apa.
"Kau tak marah pada ku mon?
Kau tidak takut mati?".tanya pak buaya heran.
"Kalo memang aku harus mati demi sahabat ku,aku malah senang.
Kenapa aku harus takut?
Sekarang ceritakan apa masalah mu sehingga tiba-tiba saja kau ingin memakan sahabat lama mu ini..".kera bersiasat.
Ahirnya pak buaya pun menceritakan tentang isterinya yang sedang hamil dan ingin sekali memakan hati kera.
Si kera mendengarkan dengan seksama semua cerita dari pak buaya,dan ahirnya munculah sebuah ide dalam otaknya.
"Jadi cuma itu masalah mu?
Kalau kau ingin memakan hati ku,sebenarnya kau tak perlu membunuh ku.
Andai kau minta saja,pasti akan ku berikan tanpa harus membunuh ku".kata kera.
"Wah..benarkah itu?".buaya kegirangan.
"Tapi sayang sekali wahai sahabat ku..".kata kera lagi.
"Sayang kenapa wahai kera?".tanya buaya penasaran.
"Tadi pagi karena terburu-buru ingin ketempat mu,aku lupa membawa hati ku.
Jadi hati ku tertinggal di rumah.
Andai kau membunuh ku,kau pun tak akan menemukan hati itu,dan usaha mu sia-sia karena kau tak juga mendapat hati kera".kata kera.
"Benarkah begitu?
Jadi sekarang harus bagaimana?".tanya pak buaya.
"Begini saja..kau antar aku kembali ke tempat kita bertemu tadi.
Terus aku akan pulang dulu untuk mengambil hati ku,dan nanti aku akan kembali menemui mu untuk memberikanya padamu".kata kera meyakinkan.
Buaya berfikir sejenak..
"Kalau begitu baiklah..aku akan antar kau kembali".kata pak buaya kemudian.
Lalu pak buaya pun berenang kembali menuju tempat dia bertemu si momon kera.
Hatinya di liputi rasa gembira karena dia akan mendapat hati kera yang di minta isterinya.
Ahirnya merekapun tiba.
Tapi setelah sampai pinggir sungai,si kera langsung melompat dan naik ke atas pohon.
Dan dari atas pohon si kera berteriak pada buaya...
"Woi..dasar buaya bodoh..!!
Hati ku tak pernah tertinggal,dia selalu kubawa.
Gampang sekali kau di bohongi...dasar buaya penipu..!!
Enak saja mau memakan ku..mulai sekarang,persahabatan kita putus".teriak kera dari atas pohon.
Kemudian kera pun pergi dengan bergelantungan dari satu pohon ke pohon yang lain.
Sedangkan pak buaya hanya dapat terpaku menyadari kesalahanya.
Kini dia kehilangan sahabat baiknya dan hati kera juga tak dia dapatkan...
Pak buaya hanya dapat menyesali tindakan bodohnya pada sahabatnya sendiri yang kini tak mungkin kembali lagi...
Komentar
Posting Komentar