Jika Anda mengalami cedera pada jaringan otot lunak seperti keseleo, tertarik otot atau memar, ada beberapa metode pengobatan awal yang sangat efektif yang bisa dilakukan sendiri di rumah sebelum berobat ke dokter atau ahli pengobatan. Metode ini adalah cara terbaik dalam mengatasi cedera ketimbang Anda langsung datang ke tukang pijat atau urut.
Definisi Terkilir
Terkilir/Keseleo dalam bahasa kedokteran dikenal dengan nama Cedera Muskuloskeletal atau sprain atau lebih spesifik lagi “Trauma” bagi kalangan medis, trauma bukan hanya ada di pikiran seperti masyarakat awam mengenal istilah trauma, tapi juga dapat diakibatkan oleh benturan, zat kimia, api, dll. Seperti halnya memar yang merupakan bentuk trauma akibat benda tumpul, luka sayat yang merupakan trauma benda tajam. Biasanya, sprain terjadi pada keadaan saat orang terjatuh dengan bertumpu pada tangan, mendarat dengan bagian luar dari kaki, atau mendatar keras di tanah sehingga menyebabkan lutut terpelintir.
Mekanisme Terkilir
Terkilir pada pergelangan kaki biasanya disebabkan oleh gerakan ke sisi luar/samping (lateral) atau ke sisi dalam/tengah (medial) dari pergelangan kaki yang terjadi secara mendadak. Terkilir secara inversi yaitu kaki berbelok dan atau membengkok ke dalam dan terbalik. Tipe ini merupakan cedera yang paling umum terjadi pada pergelangan kaki. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tulang penstabil pada sisi sebelah samping yang mengakibatkan tekanan pada kaki menjadi terbalik. Jika kekuatan tersebut cukup besar, pembengkokan dari pergelangan kaki terjadi sampai medial malleolus kehilangan stabilitasnya dan menciptakan titik tumpu untuk lebih membalikkan pergelangan kaki. Ketika serabut otot ligamentum untuk eversi tidak cukup kuat untuk menahan atau melawan kekuatan inversi, maka serabut ligamentum sisi sebelah samping menjadi tertekan atau robek, terjadilah terkilir. Sprain dapat disebabkan oleh jatuh, terpelintir, atau tekanan pada tubuh yang menyebabkan tulang pada sendi bergeser sehingga menyebabkan ligamen teregang atau bahkan robek.
Gejala Terkilir
Gejala yang dapat dirasakan jika seseorang mengalami sprain adalah nyeri, bengkak, memar, tidak stabil, dan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sendi. Meskipun begitu, gejala dan tanda ini dapat sangat bervariasi dalam hal beratnya, tergantung seberapa parahnya sprain/terkilir yang terjadi. Terkadang orang yang mengalami sprain merasa ada yang robek saat cedera terjadi.
Terkilir Pada Engkel (Ankle)
Pada dasarnya cedera engkel ada 2 jenis, yaitu strain ankle dan sprain ankle injury.
- Strain Angkle terjadi ketika otot atau tenden kita terlalu renggang.
- Sprain Angkle, merupakan cedera yang lebih serius, dimana terjadi ketika ada peregangan pada ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan antar tulang).
Kebanyakan cedera engkel (sekitar 85%) adalah inversion injury yaitu kaki tertekuk ke arah dalam, sehingga terjadi peregangan pada ligament bagian luar. Ini biasa terjadi ketika kiper menangkap bola sambil melompat dan tumpuan atau pijakannya salah.
Sedangkan cedera engkel karena kaki tertekuk ke arah luar jarang terjadi, dikarenakan posisi anatomis kaki kita. Dalam menangani cedera engkel sering kali kita sebagai teman, malah menekuk kakinya seperti orang yang terkena kram hal ini malah bisa dikatakan salah.
Cedera engkel biasanya sembuh antara 2 – 6 minggu, namun jika tergolong parah cedera engkel memerlukan waktu pemulihan 12 minggu dan memerlukan fisioterapi.
Namun yang perlu ditakutkan, adalah ketika ternyata cedera engkel yang kita alami sudah kambuhan, maka bisa jadi akan dilakukan tindakan pembedahan untuk pemulihannya.
Oleh karena itu, sebaiknya sebelum olahraga kita melakukan pemanasan dan pilih sepatu yang sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan serta yang bisa memberikan rasa nyaman.
Pencegahan Terkilir
Langkah-langkah berikut dapat membantu Anda mengurangi risiko terkilir atau keseleo:- Lakukan pemanasan sebelum melakukan latihan atau aktivitas berat.
- Kenakan pelindung atau pembalut sendi elastis saat melakukan aktivitas fisik yang kuat.
- Lakukan senam peregangan secara teratur untuk menjaga kekuatan dan kelenturan otot-otot dan sendi.
- Terapkan diet sehat dan seimbang untuk menjaga otot-otot yang kuat dan mempertahankan berat badan yang ideal.
- Gunakan langkah-langkah keselamatan untuk mencegah jatuh (misalnya, pastikan tangga, jalan setapak, pekarangan, dan jalan masuk bebas dari benda-benda licin yang dapat membuat terpeleset).
- Pakailah sepatu yang pas. Ganti sepatu olah raga yang solnya sudah aus terpakai sehingga tidak rata.
- Hindari berolahraga atau beraktivitas ketika lelah atau sakit.
- Selalu memilih berjalan di permukaan yang rata.
Prinsip utama penatalaksanaan sprain adalah mengurangi pembengkakan dan nyeri yang terjadi. Terapi pemijatan pada daerah yang terkilir adalah salah besar, karena akan memperparah peradangan yang terjadi akibat pemijatan melibatkan tekanan pada otot/sendi yang robek. Langkah yang paling tepat sebagai penatalaksanaan tahap awal (24 – 48 jam) terdapat dua cara, pertama dengan Prinsip RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) yang diadopsi dari dunia barat, yaitu :
Rest (istirahat)
Kurangi aktifitas sehari-hari jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Gunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban tumpuan pada tempat yang cedera.
Ice (es)
Compression (penekanan)
Daerah yang sakit dibalut dengan balutan kompresi elastis untuk meminimalkan peradangan, menyangga daerah tersebut, dan memberikan rasa nyaman. Balutan kencang, mantap tetapi tidak sampai membuat aliran darah di sekitarnya terganggu. Lama proses compression ini tergantung dari tingkatan terkilirnya jika ringan saja bisa 1-2 hari atau bahkan bisa 2 minggu jika tergolong terkilir berat.
Elevation (peninggian)
Pertahankan agar daerah yang cedera berada lebih tinggi daripada jantung. Tujuan daripada tindakan ini adalah agar pembengkakan yang terjadi dapat dikurangi. Misalnya jika yang cedera pergelangan kaki, upayakan posisi tidurnya pergelangan kaki diganjal bantal atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung.
“Dengan metode RICE, cedera pada pasien dapat diatasi secara dini. Penting artinya buat masyarakat untuk mengetahui langkah-langkah ini, supaya penanganannya cedera tidak salah kaprah,” ungkap Dr Tanya T.M Rotikan, SpKO, dari Bagian Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Tanya menguraikan bahwa kombinasi metode RICE dapat membantu pembengkakan yang terjadi setelah cedera akut. Penting pula untuk diingat bahwa semakin cepat metode ini diterapkan pada pasien atau orang yang mengalami cedera, akan semakin efektif manfaat hasil yang akan diperoleh.
Pasien juga sebaiknya menghidari pemijatan atau urut karena dapat memperparah cedera. “Baru setelah menjalani metode ini (RICE), pasien boleh mendapat terapi lainnya seperti fisioterapi, terapi panas atau pemijatan. Jika pasien langsung diurut atau dipijat justru menambah parah. Kalau yang diurut ternyata cedera akibat otot sobek, tentunya akan berbahaya,” tambahnya.
Selama menjalani metode RICE, pasien juga biasanya diperbolehkan meminum obat-obatan penghilang rasa sakit. “Pasien boleh saja meminum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit. Namun sebaiknya konsumsi obat-obatan ini juga diawasi oleh dokter,” tandas Dr. Tanya.
Metode kedua dalam pertolongan pertama saat terkilir atau keseleo adalah dengan mengadopsi dari dunia timur, yaitu dengan menaruh kompres hangat pada sendi yang keseleo, agar dapat mengurangi rasa sakit. Kompres hangat bisa juga dilakukan dengan menggunakan telur yang sudah direbus, kulit luarnya dibuka, lalu dibungkus dengan kain tipis dan dikompreskan pelan-pelan pada bagian yang terkilir.
Ramuan Alami Terkilir Atau Keseleo
- Resep Pertama:
1. Lidah buaya (dagingnya)
2. Daun pare
3. Daun sirih
4. Daun asam
5. Daun cabe
Cara meracik dan menggunakan:
Campur semua bahan jadi satu, lalu haluskan.
Tempelkan di tempat yang bengkak.
Diamkan selama lebih kurang dua jam.
Kemudian bersihkan dengan lap yang telah dicelup dengan air hangat.
2. Resep Kedua:
Bahan-bahan:
1. Batang sereh,
2. Buah pala,
3. Lada hitam “bulat”,
4. Gula merah aren,
5. Jahe merah,
6. Sedikit minyak sayur.
Cara meracik dan menggunakan:
Campur semua bahan jadi satu dengan perbandingan 1:1, lalu haluskan.
Tempelkan di tempat yang bengkak.
Diamkan selama semalaman.
3. Resep Ketiga:
Bahan-bahan:
- Asam dapur,
- Garam halus,
- Minyak kelapa.
- Ambil asam dapur, lalu beri sedikit garam halus, lalu masukkan minyak kelapa secukupnya.
- Aduk-aduk dan remas-remas sampai merata dan semua bahan tadi tercampur rata,
- Kemudian gosokkan secara perlahan-lahan ditubuh yang mengalami salah urat atau terkilir itu,
- lakukan rutin sebelum tidur dan jangan lupa jika bangun pagi dicuci dengan air hangat kuku
4. Resep Keempat:
Bahan-bahan:
- 2 batang serai,
- 3 butir kemiri yang telah dibuang kulitnya.
- Tumbuk batang serai hingga hancur, kemudian dicampur dengan kemiri dan sedikit air.
- Simpan pada wadah panas api, lalu panaskan di atas perapian hingga hangat-hangat kuku.
- Ambil air hasil pemanasan tersebut dan balurkan pada bagian yang terkilir. Sisa airnya kompreskan dan balut dengan menggunakan kain yang bersih agar sari-sarinya bisa meresap ke dalam kulit.
- Ganti balutan itu setiap hari sekali.
Bahan-bahan:
1. Sebuah rimpang kencur
2. Segenggam beras yang sudah direndam air
Cara meracik dan menggunakan:
Kedua bahan tadi digerus sampai halus dan tambahkan air secukupnya.
Bahan tadi dijadikan param atau bedak pada bagian yang sakit.
6. Resep Keenam
Kucai dan jahe masing – masing secukupnya dicuci dan ditumbuk hingga halus, lalu dicampur dengan tepung terigu yang telah disangrai. Setelah itu, tambahkan arak putih secukupnya, diaduk-aduk, kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit. Lakukan secara teratur.
7. Resep Ketujuh
Kencur, jahe dan lengkuas masing-masing secukupnya dicuci dan diparut, tambahkan beras yang telah ditumbuk dan asam jawa yang telah dihaluskan, campur dengan minyak serai, diaduk lalu dibalurkan pada bagian tubuh yang keseleo. Lakukan secara teratur.
8. Resep Kedelapan (ramuan luar dan dalam)
Daun gandarusa dan temu putih dicuci dan dihaluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Untuk pemakaian dalamnya dapat digunakan 15 gram daun gandarusa kering atau 30 gram yang segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum. Lakukan secara teratur
9. Resep Kesembilan (ramuan dalam)
15-30 gram daun dewa segar, 25 gram temu hitam, dan 25 gram temulawak, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian air rebusannya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
10. Resep Kesepuluh (ramuan dalam)
10 gr umbi daun dewa kering + 2-3 kuntum bunga mawar + direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum. Lakukan secara teratur.
Catatan :
– Wanita hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat di atas
– Pilih salah satu resep pemakaian dalam dan pemakaian luar, lakukan secara teratur.
– Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci kaca atau panci keramik.
[Dari berbagai sumber] https://klinikpengobatanalami.wordpress.com
manfaat sekali infonya... trims
BalasHapushttp://perbanelastis.blogspot.co.id/p/orthocrepe.html
manfaat sekali infonya... trims
BalasHapushttp://perbanelastis.blogspot.co.id/p/orthocrepe.html
Bagus saya suka
BalasHapusBagus saya suka
BalasHapus