Mengompol atau ngompol bukan saja bisa
terjadi di rumah, tapi bisa juga terjadi ketika anak di sekolah.
Kebiasaan mengompol ini harus segera diatasi karena kalau dibiarkan
dapat membuat anak merasa minder dan malu. Rasa minder, malu dan dan
sedih ini dapat menyebabkan masalah – masalah baru misalnya saja anak
menjadi bahan olokan teman – teman sekolahnya, merasa kurang percaya
diri berada diantara teman – temannya, tidak bisa menginap di rumah
saudaranya atau ikut kegiatan berkemah dengan teman – temannya. Jika
menginap di rumah orang lain pun anak Anda tidurnya tidak nyenyak karena
malu dan sedikit tertekan.
Menurut penelitian, gejala ngompol
terjadi pada 1 dari 3 anak berusia 4 tahun dengan jumlah paling banyak
adalah anak laki-laki. Ngompol juga lumrah dialami oleh anak-anak usia
pra sekolah, karenanya masih ada 10 persen dari jumlah anak-anak usia 6
tahun yang masih belum dapat lepas dari kebiasaan ngompol.
Beberapa Penyebab Anak Ngompol
- Gejala penyakit misalnya infeksi pada saluran kencing dan gangguang sistem saraf akibat tekanan psikologis.
- Ada masalah pada kandung kemihnya yang menyebabkan anak harus buang air kecil lebih sering, walaupun hanya sedikit urine saja atau sebelum kandung kemihnya penuh.
- Anak belum siap secara fisik karena sistem tubuhnya belum sempurna. Anak belum mampu menahan air kencing di kandung kemih, tidak menyadari kebutuhan buang air kecil, bangun dari tidur dan pergi ke kamar mandi.
- Anak belum terbiasa pergi ke toilet sendiri karena biasanya selalu dibantu oleh Anda (orang tua) dan pengasuhnya dalam hal melepaskan dan mengenakan pakaian.
- Faktor keturunan dari orang tuanya.
- Anak tidak berani menyampaikan keinginan kepada gurunya bahwa ia mau menggunakan toilet di sekolahnya.
- Letak kamar kecil atau toilet terletak jauh dari kelas anak Anda, gelap dan terpencil sehingga anak merasa takut pergi sendirian.
- Toilet sekolah berbeda dengan toilet di rumah dan anak Anda tidak merasa nyaman dengan model WC (jongkok atau duduk).
- Anak merasa cemas dan tidak aman, misalnya saja karena ditinggal cuti pengasuhnya, kelahiran adik baru, atau pindah ke rumah baru.
- Kebersihan toilet di sekolah yang digunakan oleh banyak orang tidak sebersih toilet di rumah, menyebabkan anak enggan untuk menggunakan toilet di sekolah.
Saat siang hari anak Anda yang sudah
terlatih untuk menggunakan toilet mungkin tidak memiliki kebiasaan
mengompol. Sementara di malam hari karena jam tidur yang panjang, untuk
tetap menjaga celana tetap kering sepanjang malam adalah keterampilan
yang sulit dikuasai anak Anda.
Terutama ketika anak Anda tertidur dengan
sangat pulas, ia belum menguasai keterampilan untuk bisa menahan,
bangun dari tidurnya dan pergi ke toilet ketika kandung kemihnya penuh.
Yakinkan anak Anda bahwa mengompol adalah masalah yang umum terjadi pada
anak – anak seusianya. Beri dukungan kepadanya dan katakan kepadanya
bahwa ia pasti bisa mengatasi masalah tersebut.
Tips Mengatasi Anak Yang Ngompol
1. Pahami kondisi anak. Sebelum mencapai
usia 5 tahun atau lebih, kebanyakan anak akan mengompol di malam hari
karena anak kandung kemihnya masih terlalu kecil. Selain itu, kontrol
otot pada anak belum dapat berfungsi dengan baik. Ketika kandung kemih
anak penuh, mungkin anak telah tidur terlalu nyenyak sehingga anak akan
mengompol. Pahami kondisi ini dan jangan memarahi anak jika anak membuat
basah tempat tidurnya ketika tidur.
2. Beri waktu kepada anak untuk
membiasakan diri menggunakan toilet. Berikan waktu setidaknya 6 bulan
untuk membuat anak Anda terbiasa dengan peraturan yang Anda buat untuk
pipis di toilet. Jika anak masih tetap mengompol beberapa kali seminggu
setelah Anda mengajarkan bagaimana menggunakan toilet, anak mungkin
masih belum siap dengan kebiasaan tersebut. Tetap pasang diaper pada
popok anak selama masa adaptasi anak terhadap penggunaan toilet.
3. Lapisi kasur anak. Biasanya kebiasaan
mengompol pada anak akan hilang setelah satu tahun sejak anak mulai
menggunakan toilet. Ambillah tindakan pencegahan agar kasur anak tidak
basah karena anak mengompol ketika tidur, lapisi kasur anak dengan
penutup yang tahan air.
4. Jelaskan kepada anak Anda bahwa Anda
tidak marah kepadanya karena ia mengompol. Anda justru ingin membantunya
mengatasi kebiasaan mengompolnya tersebut. Selain usia anak yang
semakin besar, juga ingatkan pada anak Anda bahwa mengompol akan
menyebabkan anak merasa tidak nyaman karena baju, celana, kaki dan
tempat tidurnya basah.
5. Untuk memudahkan penjelasan kepada
anak Anda mengenai pentingnya untuk tidak selalu tergantung kepada
popok, Anda bisa mencari video di internet atau membeli buku yang
memiliki gambar – gambar menarik menjelaskan cara yang dapat membantu
mereka mengontrol kandung kemihnya dan mampu pergi ke toilet sendiri
jika butuh buang air kecil.
6. Sebaiknya untuk mencegah anak
mengompol adalah dengan melakukan beberapa latihan pada beberapa malam
dulu. Cek popok anak setiap pagi hari untuk melihat apakah anak bisa
menjaga popoknya untuk tetap kering sepanjang malam atau tidak. Usahakan
sesegera mungkin setelah anak bangun dari tidurnya. Dengan begitu jika
memang popoknya basah, maka Anda akan bisa melihat apakah pembasahan
popok terjadi di malam hari atau pagi hari.
7. Jika setelah beberapa latihan saat
malam hari, anak Anda selalu bisa menjaga popoknya untuk kering sampai
pagi hari maka anak Anda sudah siap untuk tidur dengan celana dalamya.
8. Bila dalam beberapa hari latihan anak
tetap saja mengompol, mungkin memang anak Anda belum siap untuk menjaga
celananya untuk tetap kering saat malam hari dan Anda bisa mengulangi
latihan ini beberapa bulan kemudian. Tidak memaksa anak dan menunggu
saat yang tepat adalah yang terbaik, dengan begitu Anda tidak pelu repot
mengganti linen dan pakaian yang basah karena bekas mengompol setiap
pagi.
9. Dalam masa latihan mungkin Anda bisa
memberikan pull-up diaper kepada anak Anda yakni popok yang berbentuk
seperti celana dalam anak.
10. Biasakan mengajarkan anak untuk
mandiri pergi ke toilet sendiri tanpa dibantu oleh Anda (orang tua) dan
pengasuhnya dalam hal melepaskan dan mengenakan pakaian.
11. Batasi jumlah cairan yang diminum anak saat malam hari, terutama 1 – 2 jam sebelum tidur.
12. Ajak anak ke toilet dan buang air
kecil beberapa saat sebelum waktu tidur. Buang air kecil sebelum tidur
dapat dilakukan sebagai kegiatan rutin yang dilakukan anak sebelum
beranjak tidur selain mandi, gosok gigi dan dibacakan cerita oleh ayah
atau ibu.
13. Menjaga anak untuk tidak mengonsumsi
cola, teh, cocoa, dan cokelat, karena semuanya mengandung kafein yang
bersifat diuretik.
14. Jangan perlakukan anak seperti bayi dengan memaksanya menggunakan popok atau celana plastik.
15. Lakukanlah ‘pillow talk’, yaitu
dengan membisikkan kata-kata ke telinga anak untuk segera ke kamar mandi
jika ia ingin buang air.
16. Untuk anak di atas 7 tahun yang masih
ngompol, sebaiknya lakukan teknik regresi untuk mencari tahu gangguan
psikologis apa yang pernah terjadi pada anak hingga memicu kebiasaan
ini.
Ramuan Alami Untuk Mengatasi Kebiasaan Ngompol Anak
1. Buah Jamblang
Ambil 8 buah biji buah juwet/duwet/jamblang dan garam secukupnya, kemudian bungkus buah jewel dan garam tersebut dengan daun pisang, tanak atau kukus sampai airnya mendidih. Saat menjelang tidur berikan buah jambang tersebut kepada anak kita yang mengalami ngombol. Niscaya anak kita tidak akan ngompol lagi.
Ambil 8 buah biji buah juwet/duwet/jamblang dan garam secukupnya, kemudian bungkus buah jewel dan garam tersebut dengan daun pisang, tanak atau kukus sampai airnya mendidih. Saat menjelang tidur berikan buah jambang tersebut kepada anak kita yang mengalami ngombol. Niscaya anak kita tidak akan ngompol lagi.
2. Adas Pulasari
Siapkan 4 buah adas pulasari, 7 biji buah juwet/duwet/jamblang (potong kecil-kecil) dan sepotong gula jawa. Cara mengolahnya, rebuslah bahan-bahan ramuan tersebut dengan air kira-kira dua cangkir sampai mendidih. Setelah dingin berikanlah kepada anak yang mempunyai kebiasaan mengompol, dengan dosis setengah cangkir menjelang tidur, lakukan dengan rutin hingga 3-4 hari berturut-turut.
Siapkan 4 buah adas pulasari, 7 biji buah juwet/duwet/jamblang (potong kecil-kecil) dan sepotong gula jawa. Cara mengolahnya, rebuslah bahan-bahan ramuan tersebut dengan air kira-kira dua cangkir sampai mendidih. Setelah dingin berikanlah kepada anak yang mempunyai kebiasaan mengompol, dengan dosis setengah cangkir menjelang tidur, lakukan dengan rutin hingga 3-4 hari berturut-turut.
3. Tulang Cumi
Ambil 10 gram tulang cumi dan 5 butir ginkgo biloba (dipecahkan kulitnya lalu ambil isinya), keduanya disangrai dengan air garam secara terpisah lalu sisihkan. Tambahkan 2 butir cengkeh + 1/2 jari kayu manis + 5 butir angco (kurma Tiongkok), semua bahan direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc. Diminum saat hangat-hangat kuku.
Ambil 10 gram tulang cumi dan 5 butir ginkgo biloba (dipecahkan kulitnya lalu ambil isinya), keduanya disangrai dengan air garam secara terpisah lalu sisihkan. Tambahkan 2 butir cengkeh + 1/2 jari kayu manis + 5 butir angco (kurma Tiongkok), semua bahan direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc. Diminum saat hangat-hangat kuku.
4. Rosa multifona thumb
Ambil 30 gram akar tumbuhan Rosa multifona Thumb dimasak dengan daging sapi has sampai dagingnya matang. Air hasil rebusannya diminumkan kepada anak dan dagingnya juga diberikan untuk dimakan.
Ambil 30 gram akar tumbuhan Rosa multifona Thumb dimasak dengan daging sapi has sampai dagingnya matang. Air hasil rebusannya diminumkan kepada anak dan dagingnya juga diberikan untuk dimakan.
5. Biji Kucai
Ambil 10 gram biji kucai + 5 butir ginkgo biloba (dipecahkan kulitnya lalu ambit isinya, disangrai dengan air garam sampai kekuningan), direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc. Airnya diminum saat hangat-hangat kuku.
Ambil 10 gram biji kucai + 5 butir ginkgo biloba (dipecahkan kulitnya lalu ambit isinya, disangrai dengan air garam sampai kekuningan), direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc. Airnya diminum saat hangat-hangat kuku.
6. Telur Ayam Kampung
Ambil sebutir telur ayam kampung segar, lalu lubangi salah satu ujungnya dan masukkan 7 butir lada ke dalamnya. Tutup lubang tadi dan rebus atau kukus sampai matang. Berikan pada anak yang suka ngompol.
Ambil sebutir telur ayam kampung segar, lalu lubangi salah satu ujungnya dan masukkan 7 butir lada ke dalamnya. Tutup lubang tadi dan rebus atau kukus sampai matang. Berikan pada anak yang suka ngompol.
Catatan:
– Pilih salah satu resep dari beberapa resep yang tersedia.
– Setiap formula digunakan untuk 2 kali proses perebusan (kecuali untuk no. 6)
– Hasil rebusan dapat diminum saat pagi sesudah makan dan malam hari sebelum tidur.
– Ginkgo biloba atau pek ko dan biji kucai dapat dibeli di toko obat cina.
– Tumbuhan Rosa multifona thumb atau chiang wui dapat juga dibeli di toko obat cina
– Pilih salah satu resep dari beberapa resep yang tersedia.
– Setiap formula digunakan untuk 2 kali proses perebusan (kecuali untuk no. 6)
– Hasil rebusan dapat diminum saat pagi sesudah makan dan malam hari sebelum tidur.
– Ginkgo biloba atau pek ko dan biji kucai dapat dibeli di toko obat cina.
– Tumbuhan Rosa multifona thumb atau chiang wui dapat juga dibeli di toko obat cina
[Dari berbagai sumber]
Komentar
Posting Komentar