Kaum Yahudi dan Nasrani saling mengklaim bahwa merekalah yang paling benar, sedangkan lainnya salah. Karenanya, keduanya senantiasa berselisih dalam banyak hal. Maka Islamlah solusi dari perselisihan antara keduanya. Sebab Islam adalah satu-satunya agama; tidak ada kekeliruan di dalam ajarannya.
Ibnu Wahab meriwayatkan dari ‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, ia menyebutkan enam perselisihan antara kaum Yahudi dan Nasrani sebagaimana diriwayatkan dari ayahnya. Enam hal ini dikutip oleh al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya.
HARI SUCI
Yahudi menetapkan hari Sabtu, sedangkan Nasrani menetapkannya hari Ahad. Maka, tulis Ibnu Katsir, “Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada umat Muhammad untuk menetapkan hari Jum’at.
KIBLAT
Orang Yahudi menjadikan Baitul Maqdis sebagai kiblat, sedangkan orang Nasrani menetapkan Masyriq sebagai kiblat mereka. Kemudian Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada Nabi Muhammad untuk menjadikan Ka’bah sebagai kiblat.
SHALAT
Ada yang shalat tanpa rukuk, sedangkan sebagian lainnya tanpa sujud. Ada pula yang mengerjakan shalat sambil berjalan, sedangkan yang lainnya mengerjakan shalat sambil berbicara. Maka, Allah Ta’ala memberikan petunjuk shalat yang benar; ibadah yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat dan rukun tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada umatnya.
PUASA
Ada yang berpuasa setengah hari, sedangkan yang lainnya berpuasa dengan meninggalkan makanan tertentu. Maka, kaum muslimin melalui Nabi Muhammad mendapat petunjuk bagaimana puasa yang benar; menghindari makan, minum, dan bersetubuh dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
NABI IBRAHIM
Kata orang Yahudi, “Ibrahim adalah seorang Yahudi.” Sedangkan orang Nasrani menyatakan, “Ibrahim adalah orang Nasrani.”
Maka, Allah Ta’ala menjadikan Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam sebagai orang yang hanif (lurus, condong kepada kebenaran) lagi berserah diri kepada Allah Ta’ala.
NABI ‘ISA
Orang-orang Yahudi mendustakan Nabi ‘Isa dan menuduh Siti Maryam melakukan zina. Sedangkan kaum Nasrani bersikap berlebihan; mengganggap Nabi ‘Isa ‘Alaihis salam sebagai anak tuhan kemudian menyembahnya.
Padahal, terang Ibnu Katsir, “Allah Ta’ala menciptakannya dengan kalimat-Nya dan meniupkan ruh kepadanya.
Maka Islam adalah solusi dari perselisihan antara Yahudi dan Nasrani. Islam merupakan agama menyeluruh yang meluruskan segala jenis penyimpangan ajaran-ajaran sebelumnya. [Pirman]
Komentar
Posting Komentar